Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Techno

Punya Menara Telekomunikasi Terbanyak di Asia Tenggara, Mitratel Mendominasi Bisnis Tower

Mitratel hingga saat ini telah berhasil menambah penguasaan aset menara menjadi 35.418 unit.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Punya Menara Telekomunikasi Terbanyak di Asia Tenggara, Mitratel Mendominasi Bisnis Tower
Istimewa
Ilustrasi. PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel optimis mampu membuka ruang pertumbuhan yang semakin besar di 2023. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel optimis mampu membuka ruang pertumbuhan yang semakin besar di 2023.

Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko mengatakan, optimisme ini sejalan dampak dari aksi akuisisi menara hingga akhir 2022.

Di mana, perusahaan telah berhasil menambah penguasaan aset menara Mitratel menjadi 35.418 unit.

Baca juga: Akuisisi Tower Indosat, Perkokoh Posisi Mitratel Sebagai Independen Tower Provider

Hal tersebut sekaligus menjadikan Mitratel sebagai perusahaan dengan kepemilikan aset menara terbesar se-Asia Tenggara.

"Dengan adanya kepemilikan aset menara terbesar di Asia Tenggara, Mitratel optimistis dapat terus menjaga pertumbuhan kinerja yang kuat di tengah tantangan perekonomian global yang dinamis," ucap pria yang akrab disapa Teddy dalam keterangannya, dikutip Kamis (23/3/2023).

Teddy juga mengatakan, secara industri, bisnis menara di Indonesia masih memiliki ruang pertumbuhan yang tinggi.

BERITA REKOMENDASI

Hal ini didasari beberapa faktor seperti rasio densitas menara terhadap penduduk yang masih sangat rendah dan penetrasi 5G yang akan mencapai 27 persen pada tahun 2025 akan mendorong penguatan kebutuhan jaringan fiber optik.

“Kami juga melihat potensi pertumbuhan yang tinggi akan datang dari para operator selular seiring kebutuhan ekspansi mereka ke luar Pulau Jawa,” jelas Teddy.

Sehingga pada tahun 2023, Mitratel membidik angka pertumbuhan pendapatan sebesar 11 persen dibandingkan tahun lalu. Dengan Capital Expenditure (anggaran modal kerja) senilai Rp7 triliun.

Pada tahun lalu, manajemen sukses meletakkan fundamental keuangan yang sehat dan kuat berupa pertumbuhan yang cukup signifikan, arus kas yang sehat, eksposur utang yang rendah.

Perusahaan berkode saham MTEL ini sukses membukukan pendapatan senilai Rp7,72 triliun dan laba bersih senilai Rp1,7 triliun di sepanjang 2022.


“Mitratel berhasil melewati tahun 2022 dengan fundamental keuangan yang tetap kuat, terlihat dari pertumbuhan triple double-digit," ucap Teddy.

"Dimana pendapatan tumbuh 12,5 persen, EBITDA 18,5 persen dan laba bersih tumbuh sebesar 29,3 persen serta mencatatkan laba bersih Rp1,79 triliun," sambungnya.

Dalam keterangan yang sama, Mitratel mencatat juga memiliki eksposur utang yang rendah, terlihat dari rasio debt to equity yang hanya 0,45 kali.

Hal ini membuat perseroan terhindari dari beban bunga dan risiko pinjaman yang tinggi di tengah kondisi perekonomian yang sedang mengalami tren kenaikan suku bunga rupiah dan dolar AS.

"Apalagi, seluruh utang pada tahun buku 2022 merupakan pinjaman bersih tanpa agunan, dengan rata-rata maturitas (jatuh tempo) 5,5 tahun," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas