CEO Baru Twitter Linda Yaccarino Dukung Pembatasan Tweet yang Dikritik Secara Luas
Linda Yaccarino mengungkapkan dirinya mendukung kebijakan platform berlambang burung biru itu untuk membatasi jumlah tweet yang dapat dibaca pengguna
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – CEO baru Twitter Linda Yaccarino mengungkapkan dirinya mendukung kebijakan platform berlambang burung biru itu untuk membatasi jumlah tweet yang dapat dibaca oleh penggunanya.
"Ketika Anda memiliki misi seperti Twitter, Anda perlu melakukan langkah besar untuk terus memperkuat platform,” cuit Yaccarino.
Sebelumnya, sang pemilik Twitter Elon Musk mengatakan langkah pembatasan tersebut dimaksudkan untuk mencegah "tingkat ekstrem" dari pengikisan data dan manipulasi sistem.
Baca juga: Meta akan Luncurkan Aplikasi Threads, Diklaim Bakal Jadi Pesaing Twitter
Pada hari-hari pasca pengumuman Musk, pengguna Twitter memposting tangkapan layar yang menunjukkan mereka tidak dapat melihat tweet apa pun, termasuk di halaman pengiklan perusahaan setelah mencapai batas. Dan profesional pemasaran mengatakan hal itu dapat merusak upaya Yaccarino untuk menarik pengiklan.
Sementara itu, pihak Twitter mengklaim hanya sebagian kecil penggunanya yang terpengaruh oleh batasan tersebut.
"Untuk memastikan keaslian basis pengguna kami, kami harus mengambil tindakan ekstrem untuk menghapus spam dan bot dari platform kami," kata perusahaan itu dalam posting blog pada Selasa (4/7/2023).
Meta Luncurkan Platform Saingan Twitter
Baru-baru ini Meta Platform Inc berencana untuk meluncurkan aplikasi microblogging bernama Threads.
Platform media sosial itu diklaim akan menjadi saingan berat Twitter, yang kini tengah disorot akibat kebijakan pembatasannya.
CEO Meta Mark Zuckerberg mengatakan aplikasi tersebut akan dirilis pada Kamis (6/7/2023) dan akan tersedia untuk pengguna iOS.
Baca juga: Twitter Lakukan Pembatasan, Elon Musk Sebut Akun Belum Verified Cuma Bisa Baca 600 Post per Hari
“Threads adalah tempat komunitas berkumpul untuk mendiskusikan segala sesuatu mulai dari topik yang Anda minati hari ini hingga apa yang akan menjadi tren besok," kata Zuckerberg dalam sebuah pernyataan, Selasa (4/7/2023).
Nantinya, para pengguna dapat mengikuti akun yang mereka ikuti di Instagram dan masuk ke Threads dengan nama yang sama.