Siger Roemah Batik di Lampung, Sajikan Sederet Pilihan Batik Bermotif Khas Kota Tapis Berseri
Siger Roemah Batik yang dikelola oleh Laila Al Khusna di Lampung sajikan sederet pilihan batik khas kota Tapis Berseri.
Editor: Agung Budi Santoso
Laila Al Khusna pimpinan Siger Rumah Batik mengatakan, batik Lampung sejatinya tak ubahnya batik dari Pulau Jawa.
Teknik menggambar, memberikan malam, mewarnai, hingga perebusan persis sama dengan pembuatan batik di Solo, Yogyakarta atau Pekalongan.
Hanya saja yang membedakan adalah permainan motif yang dihadirkan pada kain batik itu sendiri.
"Karena ini kain batik Lampung, motif pun kita menggunakan ikon Lampung seperti Gajah, Siger (mahkota), kapal dengan tetap menyisipkan motif sulur-suluran diantaranya," ungkap Una yang telah melulusakan lebih dari 200 orang tenaga terampil dari LKP Siger Batik.
Lokasi Siger Roemah Batik di Lampung (Tribun Lampung/Heru Prasetyo
Sementara untuk warna, batik lampung garapan Siger Rumah Batik tak ubahnya batik nasional pada umumnya. Warna gelap seperti cokelat, hitam dan lainnya masih menjadi pakem.
Namun bagi kalangan anak muda yang berminat disediakan juga warna-warna terang yang menarik untuk digunakan keseharian.
Kembali ke Siger Rumah Batik, bangunan selanjutnya yang dapat dieksplor adalah bangunan yang dikhususkan untuk proses produksi.
Di sini lah, proses menggambar pada kain, hingga mencanting dilakukan. Menariknya, pekerja disini adalah mereka ibu-ibu rumah tangga yang tinggal disekitar kediaman Siger Rumah Batik.
So, buat kalian yang ingin tahu bagaimana membuat batik tulis, silakan berlama-lama di bangunan produksi. Ibu-ibu pekerja disana pun amat ramah meladeni setiap pertanyaann yang dilontarkan pengunjung.
Bahkan jika waktu yang dipunya oleh mereka luang, kalian akan diberikan kesempatan mencanting dan menggambar batik.
Setidakny terdapat tiga kompor listrik lengkap dengan wajan penuh lilin. Enam hingga delapan orang ibu-ibu rumah tangga mengerubunginya dengan kain bergambar yang siap diberikan lilin.
Luasan ruangan yang sekitar 3x10 meter pun nampak sempit dengan seabrek tugas yang sedang mereka kerjakan. Bahkan pagar yang berada di pinggir bangunan penuh dengan pekerjaan yang telah rampung dan sedang diangin-anginkan.
Beralih ke bangunan berikut, posisinya ada di bagian belakang galeri. Berada di ruang tertutup, disinilah proses pewarnaan batik tulis dilakukan.