Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Produk Ukir Khas Palembang, Inilah Ciri Khas Motif, Variasi Harga dan Lokasi Mendapatkannya

Produk seni ukir khas Palembang tidak ada yang bermotif hewan atau manusia. Selalu didominasi unsur bunga. Mau tahu harga dan lokasi membelinya?

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Produk Ukir Khas Palembang, Inilah Ciri Khas Motif, Variasi Harga dan Lokasi Mendapatkannya
SRIWIJAYA POST/ ZAINI
Seorang pengrajin ukiran khas Palembang, mengecat lemari dengan cat parado emas di toko ukiran Palembang Cantik, Jalan Faqih Jalaluddin, Kelurahan 19 Ilir, Palembang, Kamis (12/03/2015). (Sripo/ Zaini) 

"Di sini hanya tempat menjual dan menyelesaikan (mengecat) barang yang belum jadi," katanya, saat ditemui Jumat (22/05/2015).

Menurut Lela, dalam sehari, barang yang dapat dijual tidaklah pasti jumlahnya.

Di hari biasa, terkadang hanya satu atau dua lemari saja.

Tapi pada hari-hari spesial, seperti menjelang lebaran, biasanya bisa lima barang dalam sehari.

"Sekarang ini baru hendak mulai ramai pembeli. Mungkin ini untuk menyambut lebaran yang tinggal beberapa bulan saja," katanya.

Ia menyebut, stabilitas ekonomi sangat mempengaruhi daya beli masyarakat terhadap barang tersebut.

"Kalau harga karet mahal, banyak pembeli dari luar daerah, tapi semenjak anjlok agak sepi," ujar Lela.

BERITA TERKAIT

Pembeli Juga Dari Jawa dan Sulawesi

Meski demikian, kata Lela, penjualan masih bisa berjalan, karena banyak juga pembeli yang datang dari luar Sumsel, seperti dari Jawa dan Sulawesi.

Untuk konsumen yang berada di Jakarata, barang seperti lemari masih bisa dikirim melalui ekspedisi. Namun untuk di Sulawesi, ia terpaksa mengirimnya melalui Pos.

"Kita paling jauh baru di Sulawesi dan belum pernah ada konsumen yang berasal dari luar negeri," tuturnya.

Tak hanya di kawasan Masjid Agung, produksi seni ukir khas Palembang juga banyak ditemui di Kecamatan Sukarami, Palembang.

Persis di Jalan Sukawinatan, ada Wahid (38), pengrajin asal Jepara, Jawa Tengah yang mendirikan industri ukir khas Palembang.

Ia sudah menekuni usaha itu kurang lebih 14 tahun lalu. Pertama kali datang ia hanya bekerja sebagai pengukir di kios milik orang lain. Namun sekarang ia sudah punya kios sendiri.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas