Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kuliner Jamur Mujung Sari di Badung, Bali, Sedap Tanpa MSG dan Bisa Turunkan Kolesterol

Kuliner jamur Mujung Sari di Jalan Barong, Desa Adat Cengkok, Badung, Bali, selain sedap, juga bisa cegah kanker dan turunkan kolesterol.

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Kuliner Jamur Mujung Sari di Badung, Bali, Sedap Tanpa MSG dan Bisa Turunkan Kolesterol
Tribun Bali/ Ayu Dessy Wulansari
Kuliner jamur Mujung Sari di Badung, Bali. Sedap tanpa MSG, bisa cegah kanker dan turunkan kolesterol. 

Selain bakso juga berisi irisan jamur tiram dan sayur hijau.

Bakso ini cocok dinikmati selagi panas dan makin mantap ditambah dengan cabai, kecap, dan saus botolan.

Rasa kuah bakso cukup gurih meski tidak memakai penyedap rasa MSG.

Plecing Jamur Pedas Gurih dan Es Jamur

Selain sate dan bakso jamur, menu olahan jamur lain seperti sup dan plecing juga diminati.

Satu di antara pengunjung yang selalu memesan kedua menu itu adalah Putu Eka.

“Saya sering makan di sini dan suka dengan masakannya. Yang selalu dipesan itu sup sama plecingnya. Untuk harga, kalau sudah suka mau berapun harganya tetap dibeli,” ujar pria asal Tabanan yang sering meluangkan waktunya untuk menyantap hidangan di Warung Jamur Mujung Sari.

Berita Rekomendasi

Bumbu plecing jamur yang digunakan hampir menyerupai dengan bumbu plecing pada umumnya.

Menggunakan sambal merah dengan rasa pedas dan gurih.

Sambal makin terasa enak karena ada perasan jeruk limau yang memiliki aroma kuat dan khas.

Tak ketinggalan menu minuman spesial, yaitu es jamur yang terasa segar dan manis.


Plecing jamur Mujung Sari di Badung, Bali. (Tribun Bali/ Ayu Dessy Wulansari)

Tampilan es jamur mirip dengan es teler atau es campur.


Es ini berisi buah-buahan seperti semangka, melon, atau mangga, jelly, dan irisan jamur yang diwadahi dengan mangkuk.

Sebagai pemanis, ditambahkan susu kental manis.

Bisa Langsung Beli Jamur

Tepat di belakang halaman warung, ada sebuah bangunan yang dindingnya terbuat dari anyaman bambu.

Bangunan itu merupakan tempat membudidayakan jamur tiram atau biasa disebut rumah kumbung.

Di dalamnya terdapat rak untuk meletakan baglog sebagai bibit jamur tiram.

“Kita punya kapasitas untuk budidaya itu antara 8 ribu – 10 ribu baglog. Untuk sementara dengan kapasitas penghasilan sekian, masih mencukupi untuk bahan masakan di sini. Kita juga kembangkan untuk membeli jamur ke masyarakat menengah ke bawah yang membudidayakan jamur. Selain diolah, kita juga transit ke pasar. Jadi kita bantu masyarakat yang tertarik untuk budidaya jamur,” papar pria asal Desa Adat Cengkok itu.

Pengunjung yang penasaran dengan bagaimana upaya budidaya jamur bisa melihat langsung jamur.

Mereka bahkan bisa memetiknya jika jamur sudah siap dipanen.

Ketika jamur sudah dipetik, jamur baru akan tumbuh 5 – 10 hari kemudian.

Satu tanaman jamur biasanya bertahan selama sekitar 3 bulan.

Pengunjung yang ingin membeli jamur tiram mentah juga bisa di warung ini.

Per kilogram jamur tiram dikenai harga Rp 20 ribu – Rp 25 ribu.

Ia juga melayani bagi yang ingin membeli baglog dengan harga jual Rp 3 ribu. (*)

Info Harga:

Sate Jamur : Rp 6 ribu

Bakso Jamur : Rp 6 ribu

Sop Jamur : Rp 6 ribu

Lalapan Jamur : Rp 6 ribu

Crispy Jamur : Rp 6 ribu

Nasi Putih : Rp 2 ribu

Es Jamur : Rp 5 ribu

Es Jeruk : Rp 5 ribu

Es Teh : Rp 2 ribu

Ws Tuak Manis : Rp 3 ribu

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas