Kilau Giok Aceh Terbaik Kedua di Dunia
Giok Aceh diklaim menempati peringkat ke-2 terbaik di dunia setelah Myanmar.
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Reporter Serambi Indonesia, Nurul Hayati
TRIBUNNEWS.COM, ACEH - Tak kenal maka tak sayang. Kalimat itu tepat rasanya disematkan bagi para pencinta giok.
Ibarat virus, demam batu pun semakin mewabah dan meruntuhkan sekat-sekat pemisah. Jika para penyair bekerja dengan menggunakan kata, maka pengrajin batu di Aceh mengandalkan sebongkah batu sebagai tumpuan.
Lewat sebongkah batu para pengrajin menyuguhkan ekspresi artistik yang bersumber dari alam. Kekayaan isi perut bumi Aceh itu telah menyihir berpasang-pasang mata.
Topik hangat itu berjudul giok. Sejak kemunculannya di pengujung tahun 2014, batu mulia itu telah menjelma menjadi primadona baru.
Jika mengulik memori tentang Aceh tempo dulu, maka sederet kata yang melekat dalam ingatan mulai warisan sejarah berupa konflik dan tsunami hingga komoditi berwujud gas, kopi, hingga ganja.
Kini image itu luntur bersama kemunculan batu mulia yang gaungnya membahana ke seantero negeri hingga merambah negara tetangga.
Giok Aceh. (Serambi Indonesia/Nurul Hayati)
Lokasi dan Asal Muasal Giok
Di tempat asalnya, keberadaan gemstone sudah bak jamur di musim penghujan. Sebut saja gemstone yang bertempat di Ulee Lheu, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh dan gemstone Batoh, Kecamatan Luengbata, Banda Aceh.
Kini jumlahnya lebih dari 50 gerai. Belum lagi keberadaan toko-toko milik perorangan yang disulap menjadi gerai giok.
Para pedagang itu menawarkan aneka perhiasan siap pakai, batu giok sudah diasah, bakal batu giok perhiasan, serta perlengkapan termasuk gagang cincin, bandul kalung, bros hingga senter untuk mengecek keaslian giok.
Kerumunan orang sudah seperti lokasi kecelakaan dan deru mesin pemotong dan pengasah giok layaknya deru laju kendaraan. Giok, ‘darah baru’ ekonomi Aceh.
Menurut Kasi Pertambangan Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Aceh, Sugeng Djarot giok Aceh pertama kali ditemukan tahun 1970-an di Krueng Tutut Kecamatan Sungai Mas Kabupaten Aceh Barat.
Baru kemudian ditemukan di Gunung Singgahmata Kecamatan Beutong Kabupaten Nagan Raya pada 2013.
Selain itu menurut Sugeng potensi giok lainnya adalah di Kecamatan Rikit Gaib dan Ise Ise Lumut Kabupaten Aceh Tengah, Kecamatan Babahrot Kabupetan Aceh Barat Daya, dan Kecamatan Pucok Menggamat Kabupaten Aceh Selatan.
Namun dirinya tidak bisa memastikan cadangan giok di kawasan tersebut karena memang belum dilakukan eksplorasi.