Laporan Wartawan Tribunnews.com,  Valdy Arief

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pecinta seni dan pengoleksi barang seni yang berdomisili di Jabodetabek, tidak boleh melewatkan tempat ini.

Pasar Seni Ancol terletak di komplek wisata, Taman Impian Jaya Ancol, di Jakarta Utara, di sana ada pusat penjualan hasil kreasi seni dan tempat aktivitas seniman, dibangun tahun 1977 oleh Gubernur Ali Sadikin.

Ide membangun tempat ini muncul untuk mendorong semangat berkarya seniman di Jakarta dan tempat pertemuan antara seniman dan pecinta seni.

Pasar Seni Ancol yang bertempat di tanah seluas lima hektar sangat populer dan ramai di tahun 1980-an dan 1990-an, namun sejak tahun 2000-an jumlah pengunjung mulai berkurang.

Seniman sedang melukis di pasar seni Ancol Taman Impian, Jakarta Utara (Tribunnews.com/ Valdy Arief)

Semakin banyaknya galeri seni dan akses masuk ke kawasan Pasar Seni yang berbayar membuat tempat ini tidak seramai dulu.

Di bursa hasil kreasi seniman ini, terdapat karya seni rupa seperti patung pahatan dari kayu berupa patung sampai gerabah dari tanah liat.

Selain barang-barang seni rupa, juga terdapat hasil karya seni lukis di Pasar Seni Ancol dari beberapa aliran lukisan, seperti realis, impresionis hingga abstrak.

Bagi pecinta batu alam, di Pasar Seni Ancol terdapat toko Borneo Batu Alam yang menjual batu-batu alam berukuran besar sampai ukuran cincin.

Harga karya seni di Pasar Seni Ancol beragam, mulai puluhan ribu rupiah untuk pajangan ukuran kecil hingga patung kayu berharga belasan juta rupiah.

Barang-barang seni dipajang dan dijual di pasar seni Ancol ( Tribunnews.com/ Valdy Arief)

Untuk penjualan lukisan, ada yang menarik di Pasar Seni, banyak toko-toko yang menjual lukisan ditinggal begitu saja bersama lukisan serta nomor kontak pemilik.

Bagi pengunjung yang ingin mengabadikan potret diri dalam lukisan dapat datang kesini untuk dilukiskan oleh seniman di Pasar Seni Ancol.

Minta Wajah Diri Dilukis? Silakan