Siapa Bilang Jamu Gendong Cuma Ada di Jawa? Nih, Penampakan Produk Banjarmasin
Siapa bilang jamu gendong cuma ada di Jawa? Ini dia penampakan jamu gendong di Banjarmasin.
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Reporter Banjarmasin Post, Yayu Fathilal
TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Siapa bilang jamu gendong hanya ada di Pulau Jawa?
Siapa sangka, ternyata di Banjarmasin juga ada lho, walau tak banyak.
Biasanya para penjual jamu gendong kerap beroperasi sore.
Di Banjarmasin, biasanya mereka tampak ada di sekitar Jalan Veteran hingga Jalan Perintis Kemerdekaan.
Mereka berjualan lengkap dengan bakul dan kain pengikat bakul itu ke badan.
Jamu yang dijual biasanya beras kencur, sirih, kunyit, dan sebagainya.
Salah satu penjualnya adalah Kamti yang kerap berjualan di sekitar Jalan Perintis Kemerdekaan.
"Saya biasanya jualan pagi dan sore. Kalau sore, kalau tidak di Jalan Perintis Kemerdekaan ini bisa juga di Jalan Belitung Raya. Kalau pagi saya jualan di Kampung Arab," ujar perempuan asal Solo, Jawa Tengah ini.
Dia tak hanya menjual jamu yang segelas dihargainya Rp 2.000, namun ada juga telur puyuh dan pentol bakso serta tahu rebus.
Telur puyuh dijualnya Rp 2.000 untuk tiga biji, Rp 500 dan Rp 1.000 untuk pentol dan Rp 500 untuk tahu rebus.
Peminatnya cukup banyak. Di antaranya adalah Adi yang menyukai jamu buatan Kamti. Rasanya yang nyaman membuat badan terasa segar.
"Sukanya beras kencur. Terus dicampur jahe, rasanya makin nikmat," sebutnya.
Jamu ini tak hanya disukai oleh orang Jawa, orang Banjar pun banyak yang suka.
Walau tak memiliki tempat khusus untuk menjualnya, namun cukup menjadi daya tarik tersendiri karena jamu ini adalah ciri khas budaya Indonesia.