Kampoeng Batik Jetis Sidoarjo, Eksis Sejak 1675, Mau Beli Atau Belajar Membatik? Di Sini Tempatnya
Dinamakan kampoeng batik tulis, karena sebagian besar warga Kelurahan Jetis Kecamatan Sidoarjo ini adalah pembuat batik.
Editor: Malvyandie Haryadi
"Ada dua toko di Surabaya, semuanya di dalam mal," katanya.
Untuk pelanggannya, selain warga Sidoarjo dan sekitarnya, beberapa pelanggannya juga datang dari luar kota seperti, Jakarta hingga ada yang datang dari Negara China.
Berapa harga yang ditawarkan, cukup terjangkau untuk selembar kain batik di tawarkan mulai Rp 150 ribu hingga jutaan rupiah.
"Kalau harga macam macam, ada yang Rp 150 ribu, Rp 200 ribu sampai jutaan," lanjutnya.
Selain menjual kain batik, di kawasan Kampoeng Batik Tulis Jetis ini juga ada latihan membatik.
Proses pembuatan batik, mulai awal hingga jadi bisa diikuti siapa saja.
Namun untuk latihan proses pembuatan kain batik ini tidak setiap waktu ada, tapi berdasarkan permintaan.
"Misalnya ada rombongan satu bus mau belajar membatik, bisa saja, asal ada pemberitahuan sebelumnya," jelas Wiwik, dari Galery Batik Tulis Amri Jaya, Kampung Jetis Sidoarjo.
Selain melayani proses latihan membatik, di tempatnya juga menjual aneka kain batik.
Terutama kain batik untuk seragam sekolah dan seragam kerja.
Kain batik tulis Jetis kaya akan motif diantaranya abangan dan ijo-ijoan (gaya Madura), motif beras kutah, motif krubutan (campur-campur) juga ada motif burung merak, dan motif-motif lainnya.
Motif kain batik Jetis didominasi flora dan fauna khas Sidoarjo yang memiliki warna-warna cerah, merah, hijau, kuning, dan hitam.
Keunggulan batik tulis Jetis justru pada warna yang mencolok.
Batik tulis tradisional Sidoarjo sendiri utamanya yang berpusat di Jetis sudah ada sejak tahun 1675.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.