Lukisan Le Mayeur Bali Didominasi Sosok Pollok, Penari Legong Keraton
Museum Le Mayeur yang telah berdiri sejak puluhan tahun silam ini didirikan oleh seorang pelukis asal Belgia, bernama Adrien Jean Le Mayeur.
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Tribun Bali/Cisilia Agustina Siahaan
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Jika berkunjung ke Pantai Matahari Terbit Sanur, sempatkan juga mampir ke Museum Le Mayeur.
Menyusuri sepanjang jalan setapak Pantai ini, akan tampak satu objek wisata yang tak biasa.
Yakni sebuah museum yang bernama Le Mayeur.
Jaraknya tidak jauh dari jalan masuk pantai yang ramai dikunjungi para wisatawan untuk menikmati sunrise.
Sekitar 300 meter saja, maka akan tampak sebuah gapura jalan masuk ke objek wisata satu ini.
Lukisan La Mayeur, di Museum Le Mayeur, Kawasan Pantai Sanur, Denpasar, Bali. (Tribun Bali/Cisilia Agustina Siahaan)
Museum Le Mayeur yang telah berdiri sejak puluhan tahun silam ini didirikan oleh seorang pelukis asal Belgia, bernama Adrien Jean Le Mayeur.
Museum yang awalnya merupakan tempat tinggal semasa hidupnya tersebut, dibangun di area Sanur pada tahun 1933, usai pameran pertamanya di Singapura.
Tidak begitu besar memang, namun dengan luas total 32 are dan dikelilingi tanaman-tanaman yang cukup rindang, membuat tempat ini cukup nyaman.
Museum ini terdiri dari beberapa bagian bangunan yang dari sisi interiornya sangat kental dengan nuansa Bali.
Satu di antaranya adalah rumah utama yang juga merupakan ruang pameran (exhibition room).
Rumah utama atau Gedung Induk ini pun terdiri dari beberapa bagian.
Museum Le Mayeur, Kawasan Pantai Sanur, Denpasar, Bali. (Tribun Bali/Cisilia Agustina Siahaan)
Antara lain, ruang tamu, ruang keluarga, studio lukis Le Mayeur semasa hidupnya, ruang tidur, hingga kamar mandi.