Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gua Batu di Kabupaten Musirawas Utara, Sumsel, 'Dijaga 2 Hulubalang' Raksasa

Saat pengunjung tiba di dekat pintu masuk, terdapat dua batu kembar, yang tertanam di dasar goa, dan menjulang tinggi menyatu dengan langit-langit.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Gua Batu di Kabupaten Musirawas Utara, Sumsel, 'Dijaga 2 Hulubalang' Raksasa
Sriwijaya Post/Ahmad Farozi
Suasana di dalam gua batu di Desa Napal Licin, Kecamatan Ulurawas, Musirawas Utara (Muratara), Sumsel. 

Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Ahmad Farozi

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Satu di antara objek wisata alam di Kabupaten Musirawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan (Sumsel) yang menarik untuk dikunjungi adalah Gua Batu.

Gua yang terletak di Desa Napal Licin, Kecamatan Ulurawas, ini banyak dihiasi stalagmit dan stalagtit di bagian dalamnya.

gua batu
Sejumlah pengunjung berfoto di depan mulut gua batu di Desa Napal Licin, Kecamatan Ulurawas, Musirawas Utara (Muratara), Sumsel. (Sripo/Ahmad Farozi)

 Untuk mencapai goa batu ini, dapat ditempuh melalui jalur darat dengan jarak sekitar 135 Km dari Kota Lubuklinggau, Sumsel.

Gua batu ini, merupakan sebuah batu besar berongga, dengan panjang sekitar 500 meter.

Mulut gua agak tersembunyi dan berada di kaki bukit kecil diseberang desa, dengan lebar sekitar 20 meter dan ketinggian sekitar 15 meter.

Dari jalan desa, mulut goa berada diketinggian sekitar 30 meter, dan untuk mencapainya melalui undakan tangga dari pinggirr jalan hingga ke mulut gua.

BERITA REKOMENDASI

Keunikan gua batu ini, saat pengunjung tiba di bagian depan, dekat pintu masuk, terdapat dua batu kembar, yang tertanam di dasar goa, dan menjulang tinggi menyatu dengan langit-langit.

Sepintas lalu, batu kembar itu, mirip dua raksasa. Oleh karena itu, masyarakat setempat menyebut batu kembar itu sebagai hulubalang (penjaga) gua.

Melewati batu kembar itu, pengunjung dihadapkan pada sebuah lorong terjal dan mendaki.

Pengunjung mesti hati-hati, karena lorong tersebut agak basah dan licin, karena tetesan air yang menetes dari langut-langit gua.

Lorong tersebut panjangnya sekitar 30 meter, menghubungkan kesebuah ruangan bercabang.


Satu cabang mengarah ke Sungai Rawas, dan satu cabang lagi mengarah ke ruangan lain yang banyak terdapat dalam goa tersebut.

Untuk mencapai bagian lain dalam goa batu itu, melalui cabang lorong sebelah kanan, terkadang pengunjung harus berjalan menunduk dan merangkak.

Karena, dibeberapa bagian lorong goa sangat sempit, tak bisa dilewati dengan berjalan tegak.

Setelah melewati lorong-lorong sempit, basah dan terjal penuh tantangan itu, di ujung lorong, pengunjung akan dihadapkan dengan sebuah ruangan besar.

Bagian atas ruangan tersebut terbuka lebar, sehingga bisa dimasuki cahaya matahari.

Panorama di ruangan besar ini, begitu memesona. Sembari beristirahat, pengunjung dapat menikmati suguhan batu-batu alam beraneka bentuk.

Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
berita POPULER
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas