Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Parade Makanan Tradisional hingga Makanan Langka Aceh

Tak kurang 1.000 porsi makanan atau minuman disuguhkan setiap harinya.

Editor: Mohamad Yoenus
zoom-in Parade Makanan Tradisional hingga Makanan Langka Aceh
Serambi Indonesia/Nurul Hayati
Lomba makan pedas dalam Festival Kuliner Aceh, di Taman Ratu Safiatuddin Jalan T Nyak Arif, Desa Lampriek, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh, beberapa waktu lalu. 

Apam juga hadir sebagai simbol perdamaian bagi dua orang atau para pihak yang berselisih.

Kue dengan bahan utama tepung beras dan santan itu juga menjadi menu yang disajikan pada 15 hari kematian.

Selain itu dalam masyakarat Aceh, para pemuka adat juga kerab mengirim apam ke rumah warga yang kaum lelakinya tak pergi salat Jumat.

Itulah sederet makna filosofis dari sebuah kudapan bernama apam.

Festival kuliner itu ditutup dengan zikir dan games makan rujak dengan berbagai level kepedasan.

Makanan Aceh yang dikenal kaya bumbu dan rempah benar-benar menantang lidah untuk menaklukkan sensasi rasa yang ditawarkan.

Di sini mereka yang mengaku lidah orang Aceh diuji dengan menyantap rujak berlumur cabai rawit.

Kopi
Mencoba Kopi Red Long di Festival Kuliner Aceh. (Serambi Indonesia/Nurul Hayati)
Berita Rekomendasi

Tak lupa panitia juga mengadakan bagi-bagi kopi gratis.

Sebanyak 500 cup kopi jenis arabika menghangatkan suasana festival.

Aroma kopi Aceh telah menebar ke mana-mana, dari lumbung tempat kopi itu berasal kita bisa langsung menyaksikan aksi para barista dalam meracik kopi.

Bagaimana, sudah siap menjajal kuliner khas Aceh?

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas