Aktivitas Erupsi Gunung Sinabung, Sibayak dan Barus Justru Akan Dijual Sebagai Komoditas Wisata
Aktivitas erupsi Gunung Sinabung, Sibayak dan Barus justru akan dijadikan komoditas wisata. Apa tidak berbahaya?
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM - Pelaku usaha sektor pariwisata, terutama perhotelan dan restoran, berupaya mengembangkan wisata erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara.
Hal itu dilakukan agar sektor pariwisata tidak terpuruk akibat aktivitas Sinabung. Masyarakat mendukung upaya itu dan berharap pemerintah setempat mendukungnya.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Karo Dickson Pelawi di Kabanjahe, Karo, Senin (29/6/2015), mengatakan, erupsi Sinabung telah berdampak negatif bagi sektor pariwisata Karo.
Jumlah kunjungan wisatawan dan tamu hotel berkurang tajam di Karo, terutama di kawasan wisata Kota Berastagi.
Merujuk data Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Karo, jumlah kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara berkisar 600-1.000 orang per hari pada hari biasa dan sekitar 7.000 orang per hari saat akhir pekan atau hari libur.
Namun, akibat erupsi Sinabung, kunjungan wisatawan sekitar 200 orang per hari di hari biasa maupun di akhir pekan.
”Banyak calon wisatawan yang takut dengan dampak abu vulkanik ataupun aktivitas Sinabung,” ujar Dickson.
Dikatakan, pihaknya berupaya mengatasi itu agar tidak berdampak semakin parah pada sektor pariwisata Karo.
Mereka mencanangkan program wisata taman gunung berapi (volcano park). Program itu menawarkan wisatawan mengunjungi dan menikmati sejumlah gunung berapi di Karo, yakni Sinabung, Sibayak, dan Barus.
Khusus Sinabung, para wisatawan akan diajak untuk melihat aktivitas Sinabung pada pagi, sore, atau malam hari di zona aman, yakni daerah Desa Tiga Pancur di Kecamatan Simpang Empat, Desa Perteguhan di Kecamatan Naman Teran, dan Desa Tiga Kicat di Naman Teran.
”Ketiga desa itu berjarak lebih dari 7-8 kilometer dari Sinabung. Di sana, lokasi yang memungkinkan wisatawan melihat dengan aman aktivitas Sinabung,” ujarnya.
Dickson menuturkan, program itu telah dicanangkan tiga bulan lalu dan mulai dijalankan dalam sebulan ini.