Ngidam Durian saat di Jakarta? Datang ke Jalan Pahlawan Kalibata
Jalan Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan yang menjadi sentra penjualan durian terbesar sejak tahun 1980.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Mohamad Yoenus
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Durian adalah buah dengan banyak duri di bagian kulitnya. Penampilannya sangat mengerikan tetapi setelah dikupas isinya sangat halus dan memiliki rasa manis yang luar biasa.
Nah, berbicara soal durian masyarakat Jakarta tentu tidak asing mendengar Jalan Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan yang menjadi sentra penjualan durian terbesar sejak tahun 1980.
Yahyadi (54), seorang penjual durian misalnya, sudah mulai mangkal di kawasan itu sejak awal lokasi ini diramaikan oleh para pedagang.
"Dari awal saya sudah jualan di sini, memang hampir seluruh orang Jakarta sudah tahu pusat durian ya ada di sini," ujar pria asli Betawi itu kepada Tribunnews, Selasa (28/7/2015).
Lokasinya mudah ditemui, yaitu persis di depan Taman Makam Pahlawan Kalibata. Ppuluhan pedagang terlihat memadati pinggir jalan memakai tenda-tenda berwarna hijau.
Ratusan durian itu dijajarkan rapih di atas etalase kayu serta terpampang papan-papan bertuliskan durian Medan, Petruk, dan Montong.
Kelas-kelas durian dipisahkan sesuai kualitasnya mulai dari yang ukuran kecil sampai besar, terutama untuk jenis durian Montong.
"Ini yang bawah (durian Medan) lebih kecil, di atasnya lagi (durian Petruk) ukuran sedang, kemudian paling atas (durian Montong) yang besar-besar," katanya sembari menunjuk buah berbau menyengat tersebut.
Yahyadi (54), seorang penjual durian yang mulai berdagang pada tahun 1980 di Jalan Pahlawan, Kalibata, Jakarta. (Tribunnews/Reynas Abdila)
Kualitas durian yang dijual di lapak yang buka sejak pukul 12.00 WIB sampai 24.00 WIB ini tidak perlu diragukan lagi.
Terbukti tempat ini kerap dikunjungi warga luar kota Jakarta seperti Bekasi, Depok, Bogor, dan Tangerang yang hendak kembali ke rumahnya.
"Yang dateng ke sini macam-macam termasuk warga luar Jakarta yang ngidam durian," ucapnya.
Repot mengupasnya? Tak usah khawatir setiap lapak durian di sini menyiapkan tempat untuk menyantap langsung durian di lokasi.
Harga Murah Meriah
Meskipun kualitasnya terjamin, tetapi jangan dulu berasumsi harga yang dibanderol harus selalu mahal.
Di sini durian Medan hanya dihargai Rp 45 ribu, durian Petruk Rp 65 ribu, dan durian Montong Rp 85 ribu per kilonya.
Dengan harga yang murah meriah itu calon pembeli sudah bisa menikmati rasa durian yang berkelas.
"Harganya relatif murah dari Rp 45 ribu sampai Rp 85 ribuan untuk jenis Montong," kata Yahyadi.
Selain itu di lapak Yahyadi juga menjual duren Montong yang telah dikupas dan disajikan dalam styrofoam.
Per satu bungkus styrofoam dihargai Rp 30.000 berisikan 3 biji durian berukuran besar.
Sekedar saran, pandai-pandai lah bernegosiasi dengan sang penjual agar mendapat harga yang paling ideal.
Sehari Kantongi Omzet Jutaan
Omzet dagangan Yahyadi terbilang besar, buktinya dalam sehari ia mampu mengantongi jutaan rupiah.
"Keuntungannya tidak menentu sih, berkisar Rp 800 ribu sampai Rp 1,5 juta per hari, itu pun kalau lagi sepi," ungkapnya.
Dalam sehari tidak kurang 50 buah durian bisa dijual dengan mayoritas durian Medan yang harganya tergolong paling terjangkau.
Namun pada musim tertentu raupan omzetnya bisa melonjak sampai dua kali lipat yakni mencapai Rp 3 jutaan.
"Tergantung musim biasanya pada bulan Mei dan Juni yang ramai diburu pembeli," ujarnya.
Tertarikkah anda untuk mencicipi langsung markas durian yang terletak di kawasan Kalibata ini? Silahkan mampir dan buktikan sendiri. (*)