Belajar Sejarah pada Peringatan 100 Tahun Museum Aceh: Kobarkan Nasionalisme
Sebuah frame sengaja dikosongkan agar pengunjung bisa berfota ria dan menempatkan wajahnya diapit oleh para pejuang kemerdekaan.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Nurul Hayati
TRIBUNNEWS.COM, ACEH – Peringatan 100 tahun Museum Aceh terasa istimewa dengan kehadiran lima museum lainnya di tanah air.
Senjata tradisional yang dipamerkan pada peringatan 100 Tahun Museum Aceh. (Serambi Indonesia/Nurul Hayati
Menggelar pameran bersama bertajuk ‘Sejarah Perjuangan Bangsa’ dengan judul ‘Aceh Untuk Indonesia’ bertempat di Banda Aceh.
Dihelat mulai 30 Juli-4 Agustus, pameran bersama ini dibanjiri pengunjung khususnya kalangan pelajar.
Pihak museum sukses mengemas wisata sejarah menjadi destinasi wisata yang menyenangkan.
Pamerkan koleksi
Pameran bersama menghadirkan koleksi dari Museum Kebangkitan Nasional, Museum Nasional, Museum Naskah Proklamasi, Museum Sumpah Pemuda, dan Museum Benteng.
Koleksi Museum Aceh. (Serambi Indonesia/Nurul Hayati
Bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, museum yang bermarkas di Jakarta dan Yogyakarta tersebut merupakan museum yang kerap menggelar pameran bersama dengan mengelilingi Indonesia.
Memboyong koleksinya dan siap menjadi pemandu yang mengurai sejarah.
Memasuki pintu masuk gedung pameran pengunjung disambut dengan tulisan ’Sejarah Perjuangan Bangsa, Aceh Untuk Indonesia’ dalam nuansa merah-putih.
Paduan warna yang memantik nyala nasionalisme.
Memasuki ruangan sebuah stand banner besar dengan tagline dan nuansa yang sama memampang sketsa wajah para pejuang Tanah Rencong.
Sebuah frame sengaja dikosongkan agar pengunjung bisa berfota ria dan menempatkan wajahnya diapit oleh para pejuang kemerdekaan.
Seorang pengunjung melihat koleksi senjata tradisional yang dipajang di Museum Aceh. (Serambi Indonesia/Nurul Hayati)
Selanjutnya banner yang dijejalkan menempeli sisi dinding memaparkan tentang pembabakan perjuangan kemerdekaan.