Wisma Ranggam dan Pesanggrahan Menumbing, Jejak Sejarah 2 Proklamator di Pulau Bangka
Ada dua tempat yang dijadikan tempat Soekarno dan Hatta tinggal, saat keduanya diasingkan ke Bangka yakni Wisma Ranggam dan Pesanggrahan Menumbing.
Editor: Malvyandie Haryadi
Bangunan kokoh bercat putih, tampak asri dengan pepohonan di sekelilingnya.
Masuk ke dalam ruangan pesanggrahan, terdapat ruang tamu yang dulunya pada masa kolonial Belanda digunakan sebagai tempat berkumpul masyarakat lokal mengadakan syukuran peresmian gedung tersebut, sekitar tahun 1930.
Tepat di sebelah kanan, jejeran meja dan kursi berbahan kayu seperti tempat rapat masih tersusun rapi dan terawat.
Dari tempat ini, terlihat jelas sebuah mobil sedan kuno keluaran Ford De Luxe 8 berplat BN 10.
Mobil berwarna hitam yang mesinnya hilang entah kemana itu, dipajang tepat di depan sebuah kamar yang pernah ditempati oleh sang Proklamator RI Soekarno - Hatta.
Ruangan tempat Soekarno dan Hatta pernah tinggal itu, terbagi dua bagian. Pertama dari pintu kamar, terdapat ruangan berukuran sekitar 4x5 meter.
Di dinding tembok putih menghadap ke pintu kamar, sebuah meja dan kursi yang semakin usang termakan usia.
Di meja inilah, Soekarno sering melakukan aktivitas menulis dan membaca. Di sebelah kiri ruangan pertama, ada pintu yang menghubungkan kamar Soekarno.
Ada dua ranjang masing-masing berukuran 1x2 meter terbuat dari kayu, berdekatan satu sama lain.
Wisma Ranggam
Wisma Ranggam atau sebelumnya dikenal Pesanggrahan Muntok berada di tengah pemukiman penduduk di tepi jalan Kota Muntok.
Bekas-bekas keramaian zaman dulu masih terlihat, yang ditandai beberapa bangunan kuno berdinding tinggi dengan arsitektur Eropa di sekitar Wisma Ranggam.
Awalnya Wisma Ranggam dibangun pada tahun1827 oleh Banka Tin Winning (perusahaan tambang timah Belanda) terbuat dari kayu dan papan yang disebut pesanggrahan.
Lalu diubah Belanda 1890 menggunakan tembok tanpa mengubah arsitektur aslinya karya Y Lokalo.