Keringat Bercucuran Saat Menyantap Ayam dan Bebek Bakar Pedas Bersambal Ulekan Cabe Kasar Ini
Ini nikmatnya menyantap sambal yang diulek kasar, cabenya tak terlalu halus sebagai pendamping makan bebek dan ayam bakar. Keringat bercucuran!
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Warta Kota, Vini Rizki Amelia
TRIBUNNEWS.COM - Diselimuti sambal ulek yang masih terlihat kasar cabainya serta tahu yang diletakkan di samping lalapan, membuat ayam bakar pedas milik rumah makan Ayam Penyet Everest begitu menggoda.
Empuknya daging juga tidak hanya dalam lumatan melainkan juga kemudahan saat memisahkannya dari tulang.
Sajian yang satu ini dihidangkan dalam wadah cobek kecil serta rotan yang dilapisi daun pisang untuk tempat nasinya.
Gurihnya bumbu meresap sempurna dalam setiap gigitannya ditambah cocolan sambal pedas yang melahirkan desisan dan butiran keringat keluar dengan cepat.
Tahu dengan cocolan sambal kasar.
Dewi Ariyani (30) pendiri sekaligus pemilik rumah makan Ayam Penyet Everest mengatakan, gurihnya daging ayam berasal dari campuran bumbu-bumbu rahasia yang direbus dan digoreng dengan ayam.
“Sebelum ayam digoreng, ayam dicuci bersih lalu direbus selama 15 menit dengan bumbu, setelah di rebus, ayam yang akan di goreng, dibaluri bumbu lagi agar rasa dagingnya benar-benar gurih,” ujarnya saat ditemui di rumah makan Ayam Penyet Everest, Jalan Mampang Prapatan Raya No. 21, Mampang, Jakarta Selatan, Selasa (1/9).
Cara tersebut didapat Dewi tak lain dari pengalamanny bekerja di salah satu perusahaan yang bergerak dibidang kuliner.
Ketika memutuskan membuka Ayam Penyet Everest, Dewi tak ketinggalan mengalami masa harus melakukan proses trial and error yaitu mencicipi beragam bumbu yang disesuaikan dengan lidah para konsumen yang ingin disasar.
Menurutnya, memasak untuk dinikmati sendiri dengan memasak untuk orang lain merupakan hal yang harus memiliki standarisasi takaran rasa agar siapa saja dapat menikmati.
“Hampir enam bulan saya coba-coba cari resep yang pas,” katanya.
Cah toge yang sedap
Pedasnya sambal juga disesuaikan dengan lidah Indonesia yang memang gemar menyantap makan makanan pedas.
Ada dua macam sambal yang disediakan di rumah makan Ayam Penyet Everest yakni sambal penyet dan sambal terasi.
Untuk sambal terasi, Dewi memasukan bawang merah, bawang putih, cabai merah, cabai rawit, ditambah dengan gula, dan air serta terasi.
Sedangkan sambal penyet, Dewi memasukan sebanyak 10 cabai rawit dan garam dalam setiap porsi ayam penyet, sehingga tingkat kepedasan yang tercipta benar-benar membuat cucuran keringat di wajah Anda tak berhenti.