Air Terjun Putri Malu Way Kanan, Lelah Perjalanan ke Lokasi Terbayar Pesona Keindahannya
Lelah perjalanan menuju lokasi Air Terjun Putri Malu di Way Kanan ini terbayar oleh pesona keindahannya.
Editor: Agung Budi Santoso
"Tapi, sudah setahun ini tempat pemandian air panas itu tidak diurus oleh Pokdarwis karena adanya permasalahan dengan mantan pamong setempat yang mengklaim lahan areal pemandian itu miliknya. Padahal hampir semua masyarakat bergotong royong membuka lahan ini. Makanya akhirnya dibiarkan begitu saja menjadi tak terurus," ujarnya.
Dan memang, kala ditilik secara langsung, dua kolam pemandian yang tersedia sangat kotor dan berlumut. Begitu juga dengan kamar bilasnya yang sudah tidak layak lagi.
Pun dengan musala yang telah dibangun, banyak coretan di dinding dan kondisi lantai marmer putihnya dibiarkan merana.
Dosen FKIP Unila Iqbal Hilal sangat menyayangkan kondisi di pemandian air panas tersebut.
Apalagi kala ia melihat bebatuan besar yang ada sekitar pemandian air panas dan di aliran Sungai Neki, ia menemukan banyak bebatuan yang memiliki ciri sebagai peninggalan masyarakat purba.
"Saya menemukan banyak bebatuan di sini yang bolong menyerupai lesung. Ada juga yang lubang kecil yang kerap digunakan perempuan masa lampau untuk menumbuk bahan alami untuk kecantikan kala mandi," tambahnya.
Makanya ia sangat berharap lokasi tersebut bisa diteliti oleh instansi terkait seperti Museum Lampung atau Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Serang, sehingga nantinya areal tersebut bisa dijaga.
Sementara Gunawan, staf Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Way Kanan mengatakan, pihaknya akan berusaha mengembangkan wisata lain di lokasi tersebut.
Misalnya di sungai tersebut nantinya akan dijadikan areal arung jeram. Ditambah lagi di dekat lokasi juga terdapat air terjun yang debit airnya tidak begitu besar.
Makanya saat kemarau seperti sekarang, airnya tidak mengalir.