Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ritual di Toraja Ini Konon Menentukan Apakah Roh Seseorang Menjadi Dewa atau Justru Gentayangan

Rambu Solo diadakan untuk menghormati yang meninggal dan mengantarkan arwahnya menuju alam roh.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Ritual di Toraja Ini Konon Menentukan Apakah Roh Seseorang Menjadi Dewa atau Justru Gentayangan
NGI/Mahandis Y. Thamrin
Tradisi pemakaman Toraja di tebing karst Kete Kesu . Semakin tinggi letak liang di tebing, semakin tinggi pula status sosial keluarga di masyarakat 

Pasalnya, prosesi Rambu Solo yang sempurna akan menentukan posisi arwah orang yang meninggal, apakah sebagai bombo (arwah gentayangan), to-membali puang (arwah yang mencapai tingkat dewa), atau deata (arwah yang menjadi dewa pelindung).

Prosesi Rambu Solo juga diadakan sebagai bentuk pengabdian dan penghormatan kepada orang yang telah meninggal.

Status Sosial

Status sosial keluarga yang meninggal dapat terlihat di prosesi Rambu Solo.

Status sosial dapat dilihat dari jumlah hewan yang dikorbankan.

Keluarga bangsawan biasanya menyembelih kerbau sebanyak 24 sampai 100 ekor.

Keluarga yang golongan menengah hanya dapat menyembelih 8 ekor kerbau dan 50 ekor babi.

Berita Rekomendasi

Semakin banyak jumlah kerbau yang disembelih, status sosialnya semakin tinggi.

Rambu Solo dulu hanya dapat dilaksanakan oleh pihak keluarga bangsawan.

Namun, seiring berkembangnya zaman, keturunan dan kedudukan bukanlah sebagai patokan strata sosial di masyarakat Tana Toraja.

Yang kini menjadi patokan strata sosial seseorang adalah pendidikan dan kemampuan ekonomi.

Oleh sebab itu, kini masyarakat Tana Toraja sudah banyak yang dapat menggelar prosesi Rambu Solo.

Puncak Acara

Rante merupakan puncak prosesi Rambu Solo.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas