Candi Borobudur Rapuh Karena Diinjak-injak Jutaan Wisatawan, Karena Itu Sandal Ini Diciptakan
Candi Borobudur terus mengalami penipisan (keausan) lapisan karena diinjak-injak jutaan pengunjung. Itu sebabnya, sandal khusus ini dirancang.
Editor: Agung Budi Santoso
Bramantara mengatakan, sejak tahun 2001 Tim Kajian Kawasan Batu Tangga Candi Borobudur, BKB melakukan kajian terhadap konservasi Candi Borobudur. Kajian tersebut telah dilakukan kurang lebih hingga lima kali hingga tahun ini.
“Sebelumnya, kami melapisi tangga candi dengan kayu kemudian karet. Terakhir alternatifnya digelar sayembara sandal untuk pengunjung,” katanya.
Untuk sayembara desain sandal tersebut telah dilangsungkan dan pemenangnya Ny Toyib dari Bantul, Yogyakarta. Pengumuman itu dilakukan, Sabtu (13/10) malam lalu.
Adapun desain sandal yang dibuatnya dengan alas dari karet yang tidak keras dan goni. Desain sandal ini menjadi milik BKB.
Menurut Bramantara, pemenang desain sandal menggunakan bahan karet dan goni menunjukkan pada aspek masa lalu. Sandal tersebut nantinya akan dipergunakan para pengunjung di Candi Borobudur.
Pesona Candi Borobudur.
“Untuk mulai (menggunakan sandal) kapan, kami tidak bisa menargetkannya. Karena, mekanisme ini harus juga dikoordinasikan dengan TWCB,” ulasnya.
Dia menyebut, sandal khusus ini bisa menjadi alternatif mengurangi keausan karena rata-rata sepatu maupun sandal yang dipakai pengunjung rata-rata membawa material keras.
“Kemudian, sebagai besar membawa pasir dari halaman sehingga cenderung menimbulkan keausan tangga,” tandasnya. (*)