Melintas Semarang, Jangan Lupa Mampir Kampoeng Kopi Banaran, Ngopi Langsung di Kebunnya
Melintas di Semarang, jangan lupa mampir Kampoeng Kopi Banaran. Asyik ngopi di tengah kebun kopi. Banyak wahana permainan.
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Deni Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Kampoeng Kopi Banaran mungkin tak asing di telinga orang Semarang.
Terlebih, bagi mereka yang kerapkali melintasi kawasan Bawen menuju atau dari Solo.
Setiap hari, terutama menjelang siang, lokasi yang berada di Jalan Raya Bawen-Solo Km 1,5 Kabupaten Semarang itu menjadi jujukan favorit masyarakat, sekadar menikmati segelas kopi panas maupun menyantap menu makanan pilihan.
Tetapi, tidak sebatas itu. Ada berbagai kenikmatan yang bisa dirasakan, terlebih bagi mereka yang hendak menghabiskan waktu di akhir pekan.
Di lahan seluas sekitar 39 hektar dari 418 hektar perkebunan, wisatawan bakal disuguhkan panorama hamparan perkebunan kopi.
Kampoeng Kopi Banaran.
Di setiap sudutnya terdapat objek yang patut dicoba wisatawan, baik anak-anak hingga dewasa.
Sekadar refreshing, bahkan menimba ilmu tentang tanaman, terutama kopi.
Untuk mengelilingi area tersebut, pengunjung tidak perlu khawatir. Pengelola menyediakan kendaraan bernama Kereta Wisata.
Mobil berkapasitas tujuh penumpang dan terparkir di depan gedung aula pertemuan itu siap membawa rombongan berkeliling area perkebunan yang jarak tempuhnya 15-20 menit sekali jalan.
Di beberapa titik di jalur sepanjang sekitar dua kilometer yang dilalui, pengunjung dapat menyaksikan hamparan danau alam seluas sekitar 2.670 hektar yang selama ini dikenal sebagai Rawa Pening.
Jika beruntung atau di saat cuaca cerah tidak berkabut, Anda bisa menyaksikan sedikitnya enam gunung, yakni Gunung Merbabu, Telomoyo, Andong, Kelir, Sindoro, dan Sumbing. Gunung-gunung itu terlihat anggun di sela Rawapening
Di sudut lain, pemandangan yang ditawarkan berupa perbukitan yang selama ini menjadi akses jalur Tol Semarang-Bawen.
Apabila ingin berfoto, cukup sampaikan kepada sang sopir, dia yang juga berperan sebagai guide itu siap menghentikan laju kendaraan dan setia menanti rombongan mendokumentasikan diri di antara rerindangan tumbuhan hijau.