Jembatan Gantung Tangkahan: Ekstrem, Menegangkan Sekaligus Tawarkan Pemandangan yang Eksotis
Pastikan tidak ada orang yang lewat dari arah berlawanan agar anda bisa lewat dengan sedikit tenang.
Editor: Malvyandie Haryadi
Raina, penjaga, menuturkan, jembatan hanya bisa menampung pengunjung yang lewat sebanyak 6 orang.
Itu pun harus lewat berjeda, alias tidak boleh berbarengan dengan bertumpu pada satu pegangan.
"Ada yang takut ketinggian suka nempel dengan rombongan, padahal kalau lewat berbarengan apalagi pada papan yang sama dan pegangan yang sama malah bisa membuat tali tidak seimbang. Jadi pelan-pelan saja, dan berpegangan kuat pada tali di sisi kanan dan kiri," katanya.
Menurutnya, jembatan memiliki lebar sekitar kurang dari 1 meter, sehingga hanya muat untuk menampung 1 baris pengunjung yang berjumlah 6 orang.
"Tidak muat kalau jalan berduaan, apalagi kalau pengunjung yang berukuran badan besar karena nanti malah tidak stabil hanya berpegangan pada 1 tali," katanya.
Setiap pengunjung atau wisatawan lokal yang lewat dari jembatan gantung dipungut biaya Rp 5 ribu.
Tiket yang dibayar bisa digunakan untuk mondar-mandir jembatan sepuasnya.
Nah, untuk turis luar negeri dipungut Rp 15 ribu per orangnya.
Untuk mencapai lokasi objek wisata tersebut wisatawan harus menempuh perjalanan sekitar 4 jam dari Medan atau Bandara Internasional Kuala Namu dengan menggunakan Bus Damri sampai Terminal Pinang Baris.
Lalu, dilanjutkan dengan Bus Pembangunan Semesta dengan membayar Rp 25.000 untuk sampai di Tangkahan.
Untuk diketahui, kini akses menuju Tangkahan sudah tidak sesulit tahun lalu.
Belakangan, jalan sepanjang 50 kilometer menuju TNGL yang sebelumnya banyal jalan rusak berlubang kini sudah diaspal.
Hanya sekitar 7,5 kilometer jalan bebatuan untuk masuk ke kawasan Tangkahan yang belum diaspal.
Sesampainya di sana, traveler harus registrasi di Visitor Centre. Setelah itu, barulah dapat melakukan check in untuk akomodasi.