Tips Agar Foto-foto Traveling Anda Hasilkan Rupiah yang Melimpah
Ini tips agar foto-foto perjalanan Anda bisa dijual menjadi lembaran-lembaran rupiah yang melimpah.
Editor: Agung Budi Santoso
“Yang jelas, orang-orang luar negeri itu suka dengan foto-foto alam Indonesia, jadi pasti laku dijual,” terangnya.
Bagaimana tentang hak cipta?
Jika kita mengambil gambar orang (pengemis misalnya) lalu laku terjual atau menang lomba, Arbain menyarankan untuk memberikan beberapa persen uang untuk sang “model”. Ini adalah upaya menghargai hak cipta. Tetapi, bijak-bijaklah melakukan ini.
Arbain mengisahkan, pernah suatu ketika ada foto pengemis yang memenangi perlombaan berkali-kali dengan hadiah uang cukup besar. Untuk menghargai hak cipta, sang fotografer datang ke pengemis ini dan menyerahkan uang begitu banyak kepadanya di tengah pasar. Keadaan pun jadi heboh. Kali berikutnya, setiap ada yang mau berfoto di pasar itu, orang akan meminta bayaran.
“Ini kan jadi salah,” papar Arbain.
Fotonya sudah bagus, memang masih perlu diedit?
Pesona pelangi di jurang Bendungan Kurobe di Jepang.
"Sekarang saya tanya, orang cantik masih perlu dandan tidak?" ungkap Arbain beranalogi menjelang akhir seminar Indonesia Diversity.
Indonesia Diversity adalah komunitas berbasis digital yang mengajak anggotanya untuk berbagi pengalaman pelesir soal Indonesia.
Pengalaman dapat dibagi dalam tiga media, yaitu tulisan, foto, dan video. Pada Minggu (25/10/2015) lalu menjadi peluncuran komunitas ini. Acara terdiri dari beragam kegiatan, mulai dari pameran foto, video, termasuk seminar atau talkshow soal wisata. (Jonathan Adrian)