Ini Bukan Nasi Goreng Biasa, Dimasak Campur Sumsum Kambing, Sego Pliket Namanya
Ini bukan nasi goreng biasa. Campur sumsum kambing. Namanya Sego Pliket.
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hamim Thohari
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Asap cukup tebal mengepul di salah satu bangunan sederhana yang berada di jalan HOS Cokroaminoto 75 Yogyakarta atau berada di depan pasar Klitikan Kuncen Yogyakarta.
Asap tersebut keluar dari proses pembakaran sate di Warung Sate Kambing Pak Dakir.
Warung makan ini merupakan salah satu warung sate legendaris di Yogyakarta karena telah ada sejak tahun 1966. Saat ini usaha tersebut diteruskan oleh generasi kedua.
"Bapak saya yang bernama Dakir, dulu yang pertama membuka warung ini. Setelah Bapak meninggal pada 1993 kemudian saya yang meneruskan," ujar Ali Syahbana, pemilik sate Kambing Pak Dakir.
Selain sate kambing, warung makan yang buka mulai dari pukul 16.00 hingga 22.00 tersebut memiliki menu spesial yang cuma ada disana, yakni sego pliket.
Dalam bahasa Jawa, sego pliket berarti nasi lengket, menu ini adalah nasi goreng kambing. Yang membedakannya dengan nasi goreng kambing lainya adalah adanya tambahan sumsum tulang belakang kambing.
Sumsum tersebut menjadikan tampilan nasi gorengnya lebih lengket (pliket). Selain itu penggunaan sumsum membuat hidangan yang satu ini lebih gurih.
Bumbu-bumbu lain yang digunakan hampir sama dengan kebanyakan nasi goreng, yakni bawang putih, miri, irisan lombok, dan sedikit kuah gulai, serta irisan daging kambing.
Rasa Sego pliket ini gurih, sedikit manis, dan irisan daging kambingnya juga empuk. Rasanya semakin segar disantap bersama acar, irisan kubis, dan irisan tomat.
"Menu ini adalah menu favorit salah satu seniman Yogyakarta, yakni Butet Kertaradjasa. Sejak SMP dia sering jajan disini dan pesan sego pliket karena dulu rumahnya tidak jauh dari sini.
Karena itu sego pliket sering juga disebut sego goreng Butet," ujar Ali.
Selain sego pliket, beberapa menu olahan daging kambing lainya juga dapat dipesan, seperti sate, gulai, tongseng.