Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Masjid Al-Osmani, Tertua di Kota Medan, Ornamen dan Ukirannya Memesona

Inilah Masjid Al-Osmani, tertua di Kota Medan, ornamen dan ukirannya sungguh memesona.

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Masjid Al-Osmani, Tertua di Kota Medan, Ornamen dan Ukirannya Memesona
Foto-foto: Tribun Medan/ Silfa Humairah
Masjid Al-Osmani, tertua di Kota Medan, ornamen dan ukirannya memesona. 

Laporan wartawan Tribun Medan, Silfa Humairah

TRIBUNNEWS.COM - Jauh mata memandang, bangunan Masjid Al-Osmani di jalan KL Yos Sudarso Kelurahan, Pekan Labuhan, Medan Belawan, sudah tampak di pinggir Jalan dengan kekhasannya sendiri.

Warna cat kuning terang dengan kubah hitam dan corak hijau di pinggir dinding sebagai ornamen, tidak perlu menebak karena warna tersebut sudah memberi jawaban, kebenaran bangunan tersebut merupakan mesjid yang dibangun oleh Sultan Deli saat kerajaan masih berpusat di Belawan.

Warna yang sama persis dengan bangunan Istana Maimun di Kota Medan.

Masjid yang juga dikenal dengan sebutan Masjid Labuhan karena lokasinya yang berada di kecamatan Medan Labuhanini adalah masjid tertua di kota Medan.

Masjid Al-Osmani dibangun pada 1854 oleh Raja Deli ketujuh, yakni Sultan Osman Perkasa Alam dengan menggunakan bahan kayu pilihan.


Indahnya ornamen di kubah Masjid Al-Osmani di Kota Medan, dilihat dari dalam masjid.

Sesuai namanya pembangunnya, mesjid ini oun diberi nama yang sama.

BERITA REKOMENDASI

Pada 1870 hingga 1872 masjid yang terbuat dari bahan kayu itu dibangunkembalimenjadi permanen oleh anak Sultan Osman, yakni Sultan Mahmud Perkasa Alam yang juga menjadi Raja Deli kedelapan.

Masjid Al-Osmani memiliki warna dan bentuk arsitektur yang hampir sama dengan warna istana Deli.

Yaitu memiliki warna bangunan yang didominasi warna kuning, warna kebesaran kesultanan Melayu.

"Masjid Raya Al-Osmani memiliki perpaduan bangunan Timur Tengah, India, Spanyol, Melayu dan China yang memperkaya keautentikannya dibandikan mesjid lainnya," kata Ahmad, penjaga mesjid.

Menurutnya,perpaduan bangunan Timur Tengah bisa dilihat dari corak kubah dalam mesjid dan bangunan China pada bentuk dan susunan tiang seperti kuil.

"Semuanya masih sama seperti awal dibangun, tidak ada perombakan signifikan. Hanya pengecatan dan pembaharuan kaca jendela karena pecah," katanya.

Bangunan begitu terlihat megah dan mempesona.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas