Benteng Van Der Vijk di Kebumen, Sisi-sisi Rapuhnya Bangunan Justru Jadi Fotografi Menarik
Benteng Van Der Wijk di Kebumen Jawa Tengah jadi obyek fotografi menarik, justru pada sudut-sudut bagian yang memperlihatkan usia uzurnya.
Editor: Agung Budi Santoso
Pada hari biasa, pengunjung yang ingin menjajal kereta memang tidak banyak. Umumnya, ia sibuk seharian penuh tatkala akhir pekan atau hari libur nasional. Saat itu, pengunjung di Benteng Van Der Wijk cukup banyak.
Waktu paling nyaman mengendarai kereta di atas atap benteng adalah saat pagi atau sore hari. Jika siang, Anda harus rela tersengat matahari. Satu-satu pelindung pengunjung dari terik matahari hanyalah atap kereta.
Selain kereta di atas atap, Anda juga bisa berkeliling di komplek benteng seluas 7.168 meter persegi ini. Hanya merogoh kocek Rp 25 ribu, Anda sudah bisa menikmati dua wahana wisata pilihan.
Belum puas menikmati kemegahan benteng seharian? Anda bisa menginap. Di areal benteng, terdapat penginapan yang dulu digunakan sebagai barak Bentara Belanda.
Menurut penjaga hotel, Tiyan, terdapat 65 kamar di hotel tempatnya bekerja. Tipe kamar hotel di Benteng Van Der Wijk terbagi menjadi empat kelas. Yakni, standart room, deluxe room, falmily room dan group room.
"Tarif kamar hotel mulai Rp 150 ribu hingga Rp 450 ribu," ujar pemuda asli Gombong tersebut.
Keunikan lain dari hotel bekas barak tersebut adalah sama sekali tidak ada perubahan bentuk. Hanya, sambung Tiyan, barak yang dahulu berbentuk loss, kini dipasang sekat menggunakan papan kayu sebagai pembatas antar kamar.
"Fasilitas yang diberikan lebih kurang sama. Hanya beda pada kapasitas penghuni kamar," lanjut pria berambut cepak itu.
Bukan hanya hotel, Benteng Van Der Wijk juga memiliki gedung pertemuan, Diponegoro Hall. Gedung peninggalan Belanda ini bisa digunakan sebagai resepsi pernikahan dan pertemuan karena berkapasitas hingga 1000 orang.
Wisata sejarah Benteng Van Der Wijk ternyata juga memikat calon pengantin. Menurut Tiyan, tidak jarang ada calon pengantin yang melakukan sesi pre-wedding di areal benteng.
Bagi mereka yang ingin melakukan foto pre-wedding, harus meminta izin terlebih dahulu kepada pengelola hotel.
Komunitas fotografi juga kerap hunting foto di benteng tersebut. "Untuk komunitas ataupun wisatawan yang ingin berfoto, tidak dipungut biaya.
Hampir setiap hari ada orang yang datang ke Benteng Van Der Wijk untuk berfoto. Paling ramai memang pada Sabtu dan Minggu," tandasnya.
Untuk mencapai Benteng Van Der Wijk sangatlah mudah. Jika menggunakan kendaraan umum, Anda bisa turun di Gombong.
Selanjutnya, melanjutkan perjalanan menggunakan becak atau ojek. Tarifnya pun tidak mahal, sekitar Rp 10 ribu sudah diantar hingga pintu gerbang benteng. (M. Syofri Kurniawan)