"Black Friday", Pestanya Pemburu Diskon di London, Brand Terkenal Beri Potongan Harga Gila-gilaan
Diskon besar hingga 50 persen yang ditawarkan retail besar memang menjadi pemikat calon pembeli untuk belanja.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Black Friday, atau hari belanja setelah perayaan Thanksgiving, merupakan sebuah tradisi yang selama ini dimiliki masyarakat Amerika Serikat.
Biasanya, sejumlah toko dan retail akan berani menurunkan harga secara "gila-gilaan", yang membuat konsumen antusias untuk berbelanja.
Bahkan calon pembeli sampai rela berdesak-desakan dan berebutan di Jumat terakhir November itu.
Namun, tradisi Black Friday tidak hanya dilakukan masyarakat AS, tetapi juga masyarakat Inggris.
Di London, sejumlah pertokoan dan retail pun berani memberikan diskon besar.
Akibatnya, sejumlah kawasan belanja di ibu kota Inggris Raya itu dipadati pembeli, baik itu wisatawan atau masyarakat setempat.
Salah satunya terlihat di Oxford Street.
Kawasan belanja yang terdapat di Westminster, West End London, ini terlihat dipenuhi pengunjung, saat KompasTravel menyambangi London, pada Jumat (27/11/2015) silam.
Suasana di Oxford Street, London, saat berlangsungnya tradisi belanja Black Friday, Jumat (27/11/2015). (Bayu Galih/Kompas.com)
Tidak banyak ruang yang tersisa di dua sisi jalan yang membentang sepanjang Oxford Street.
Trotoar dipenuhi pejalan kaki, yang berjalan sambil menenteng sejumlah tas belanja, atau yang merapat dan menatap lekat ke jendela toko yang memajang display peraga.
"Ini belanja untuk persiapan kado Natal. Tidak terlalu banyak, asal cukup," kata salah seorang lelaki paruh baya yang mengaku bernama Robert, saat berbincang dengan KompasTravel di stasiun kereta bawah tanah Oxford Circus, Jumat malam.
Diskon besar hingga 50 persen yang ditawarkan retail besar memang menjadi pemikat calon pembeli untuk belanja.
Selain itu, ada juga toko-toko milik warga setempat yang tidak berkategori franchise, yang menawarkan diskon lebih besar, bahkan hingga 75 persen.
Sejumlah toko di Oxford Street, London, menawarkan diskon besar hingga 75 persen saat Black Friday, Jumat (27/11/2015). (Bayu Galih/Kompas.com)
Sejumlah toko dengan nama besar seperti Marks and Spencers yang asli Inggris, Zara yang berasal Spanyol, atau H&M asal Swedia, masih menjadi favorit.