Gembiranya Warga Pulau Dewata Setelah Sembilan Tari Bali Diakui Sebagai Warisan Budaya Dunia
Warga Pulau Dewata amat gembira setelah sembilan Tari Bali diakui sebagai warisan budaya dunia oleh Unesco.
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Tribun Bali, Cisilia Agustina S
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Sembilan Tari Bali yang diajukan dalam Sidang UNESCO di Windhoek, Namibia, Afrika Selatan yang telah diajukan sebagai Warisan Budaya Dunia Tak Benda baru saja ditetapkan sebagai bagian dari Representative List of Intangible Cultural Heritage of Humanity UNESCO.
Sembilan Tari Bali Resmi Jadi Warisan Dunia, Pengakuan Unesco!
Ini tentu kabar gembira sekaligus membanggakan, tidak hanya bagi Bali, tapi juga Indonesia.
Masih bertepatan dengan Hari Raya Pagerwesi, Rabu (2/12/2015), tepatnya pada pukul 21.35 Wita semalam, ketok palu penetapan 9 Tari Bali tersebut dilaksanakan.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Dewa Beratha dalam pesan singkatnya, Kamis (3/12/2015) dini hari.
Festival Puputan Badung di Bali.
"Ya sudah ditetapkan tadi malam sebagai Representative List of ICH of Humanity UNESCO," ujar Beratha saat dikonfirmasi Tribun Bali mengenai informasi terbaru tersebut dalam nada gembira.
Sembilan Tari Bali ini menjadi satu di antara 35 Warisan Budaya Dunia Tak Benda dari berbagai negara lain, yang selama dua hari kemarin, per tanggal 1-2 Desember 2015 menjalani Sidang UNESCO di Namibia, Afrika Selatan dan menjadi satu-satunya perwakilan dari Indonesia.
"Untuk Sidang tersebut, sembilan Tari Bali ini menjadi satu-satunya dari Indonesia, tidak ada dari daerah lain," tambahnya.
Kesembilan tarian tradisional tersebut, antara lain Barong Ket, Joged, Legong Keraton, Drama Tari Wayang Wong, Drama Tari Gambuh, Topeng Sidakarya, Baris Upacara, Sanghyang, dan Rejang ini sebagai perwakilan dari 3 jenis seni tari di Bali. (*)