Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Celepon Ungu Berbahan Talas atau Ubi Jalar Khas Bangka, Tampilannya Menggoda, Rasanya?

Celepon ungu berbahan talas atau ubi jalar khas Bangka ini tampilannya menggoda. Bagaimana dengan rasanya? Ya coba aja!

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Celepon Ungu Berbahan Talas atau Ubi Jalar Khas Bangka, Tampilannya Menggoda, Rasanya?
Bangka Pos/ Iwan Satriawan
Celepon ungu gelap berbahan talas dan ubi jalar khas Bangka. 

Laporan wartawan Bangka Pos, Iwan Satriawan

TRIBUNEWS.COM,  BANGKA - Siapa yang tidak kenal dengan kue tradisional Celepon atau Clepon.

Kue berbentuk bulat berbahan dasar ubi ditaburi parutan kelapa ini biasanya mudah ditemui sebagai jajanan pasar.

Di ibukota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yaitu Kota Pangkalpinang, ada pilihan kue Celepon yang berbeda dari kue Celepon yang biasa kita temui selama ini.

Kue Celepon ala Bangka milik Iskandar yang berlokasi di Jalan RRI (depan Gedung Nasional) Pangkalpinang.


Celepon dari Bangka,

Selain menawarkan Celepon dari bahan talas atau keladi, disini juga tersedia Celepon berbahan ubi jalar atau bahasa Bangka disebut Bijur ungu serta Celepon labu.

Kudapan tradisional yang berisi gula kabung (gula dari pohon aren) asli ini memiliki citarasa yang nikmat dan berbeda dari Celepon biasa yang dijual di pasar kue.

Berita Rekomendasi

Warna alami dari Bijur ungu membuat penampilan kue ini menjadi cantik dan menggugah selera siapa saja untuk segera menyantapnya.

Menurut Iskandar dirinya ingin membuat sesuatu yang berbeda dari yang lain. Maka dari itu ia pun mencari ide untuk mengolah kue Celepon dari Bijur ungu, talas dan labu.

"Bijur ungu saya pilih karena jenis bijur ini bagus untuk kesehatan, warnanya juga menarik sehingga tidak perlu menggunakan pewarna makanan, begitu pula dengan talas dan labu yang jika diolah dengan benar menghasilkan kue clepon yang kenyalnya nikmat," ujar Iskandar dijumpai di tempatnya berjualan.

A photo posted by nesia (@nesiayo) on


Diakui Iskandar untuk mendapatkan bahan baku terutama bijur ungu cukup sulit karena harus dipilih kualitas umbi terbaik. Lain halnya dengan talas dan labu, bahan tersebut cukup banyak tersedia.

Iskandar sendiri berjualan menggunakan gerobak, jadwal bukanya mulai pukul 3 sore sampai pukul 9 malam.

Mantan karyawan dealer mobil ini mengaku lebih tertarik berwirausaha ketimbang menjadi karyawan.

Halaman
12
Sumber: Bangka Pos
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas