Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketika Motor Pun Mendaki Gunung Papandayan, "Raungannya" Terdengar dari Kejauhan

Motor-motor yang mendaki Gunung Papandayan rata-rata telah dimodifikasi sesuai dengan medan pendakian yang berbatu dan tanah gembur.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Ketika Motor Pun Mendaki Gunung Papandayan,
Kompas.com/Wahyu Adityo
Seorang warga tengah mengendarai motor di jalur pendakian Gunung Papandayan, Garut, Jawa Barat, Sabtu (20/2/2016). Motor di Gunung Papandayan digunakan untuk mengangkut barang-barang dagangan, evakuasi pendaki, jasa porter, dan mengangkut hasil perkebunan. 

“Naik motor di Papandayan untuk ambil hasil berkebun, membawa barang jualan, evakuasi pendaki yang sakit, dan juga untuk melakukan jasa porter pendakian,” jelas Ica yang berasal Desa Kramat Wangi. 


KOMPAS.com/Tri Wahyuni
Pemandangan Gunung Papapandayan dari kaki gunung.

Ia mengatakan selain warga-warga kaki Gunung Papandayan yang mengendarai motor, terdapat pula komunitas motor trail yang juga berkeliaran di medan pendakian.

Komunitas-komunitas tersebut menurutnya, berasal dari sekitar Garut misalnya Bandung dan Pengalengan.

Motor-motor yang mendaki Gunung Papandayan rata-rata telah dimodifikasi sesuai dengan medan pendakian yang berbatu dan tanah gembur.

Ica mengatakan beberapa motor milik warga telah dipasangkan ban “pacul” dan juga ditambah rantai yang melingkari ban.

Pantauan KompasTravel, motor-motor warga maupun komunitas pencinta motor trail bisa mencapai tempat kemah pendaki di Pondok Salada di ketinggian 2.268 meter di atas permukaan laut.

Suara-suara knalpot motor dengan kecepatan empat langkah maupun dua langkah terdengar di sepanjang jalur pendakian Gunung Papandayan.

Berita Rekomendasi
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas