Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gua Pancur Pati: Tempat Wisata di Perut Bumi, Ada Istana Kelelawar hingga Batu Sayap Malaikat

Menjelajah gua horizontal ini bisa menjadi sarana pembuktian diri. Terutama, untuk menguji fisik dan menaklukkan rasa takut.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Gua Pancur Pati: Tempat Wisata di Perut Bumi, Ada Istana Kelelawar hingga Batu Sayap Malaikat
Tribun Jateng/Hermawan Handaka
Pengunjung berbaris masuk ke Gua Pancur. 

Pengunjung akan mendapat fasilitas guide, helm serta jaket pengaman.

Sementara, tiket masuk kawasan Gua Pancur dibanderol Rp 3.000 per motor dan Rp 6.000 per mobil.

Di kawasan Gua Pancur terdapat taman, arena bermain anak, gazebo di pinggir danau buatan, kawasan bumi perkemahan, serta pedagang yang menjual aneka jajanan.

Batu Sayap Malaikat

Keindahan stalaktit dan stalakmit di dalam Gua Pancur diperlihatkan lewat bentuk-bentuknya yang unik.

Anda pun bakal berdecak kagum melihatnya.

Keunikan bebatuan tersebut dimulai ketika kita masuk gua.

Berita Rekomendasi

Sebuah mini dome atau kubah kecil terlihat menjulang ke atas.

"Cekungan ke atas itu terjadi karena derasnya air yang dulu melewatinya. Tapi, sekarang tidak lagi menjadi jalur air," ungkap Khabibur Rohman, guide Gua Pancur.

Semakin ke dalam, bentuk unik dari bebatuan semakin banyak.

Di sisi kanan, Anda akan menemukan gundukan bebatuan yang tak mulus.

Bahkan, jika diperhatikan mirip terasering atau sawah berundak.

Cekungan-cekungannya berisi air. "Ini namanya Batu Petak Sawah. Dinamakan seperti itu karena bentuknya yang berundak seperti sawah di pegunungan," imbuh pemuda yang akrab disapa Khabib ini.

Decak kagum pun tak akan berhenti.

Setelah melewati lorong sempit sepanjang sekitar tiga meter, di sisi kanan terdapat stalaktit yang disebut Batu Tirai.

Batu berwarna abu-abu ini berbentuk mirip sayap burung dan memiliki alur-alur tempat air mengalir.

"Itu sebabnya, pengunjung juga menyebutnya sebagai Batu Sayap Malaikat karena bentuknya menyerupai sayap," katanya.

Selain bentuk bebatuan yang unik, Gua Pancur juga memiliki sumber mata air hangat.

Warga meyakini, permohonan pengunjung yang mencuci muka atau membasuh tubuh menggunakan air ini terkabul.

Itu sebabnya, banyak warga yang masuk ke Gua Pancur hanya untuk menuju sumber air hangat yang berada sekitar 200 meter dari mulut gua tersebut.

"Entah benar atau tidak, tapi begitulah yang diyakini warga. Saat musim hujan, perbedaan suhu air dalam gua dan air hangat yang mengalir dari dalam tanah itu sangat terasa," jelas Khabib.

Berjarak 85 Km dari Kota Semarang

Gua Pancur terletak sekitar 23 Km arah barat daya Pati kota atau 85 Km arah timur Kota Semarang.

Anda bisa menggunakan kendaraan pribadi atau kendaraan umum untuk menjangkaunya.

Bagi Anda yang mengendarai kendaraan pribadi dari Kota Semarang, arahkan kendaraan ke Pati lewat jalur Pantai Utara (Pantura).

Sesampai di pertigaan Kudus-Kayen, Anda harus berbelok ke kanan.

Jalan yang juga menjadi jalur Pati-Grobogan (Purwodadi) itu lumayan mulus untuk dilalui.

Sesampai di SMA 1 Kayen, arahkan kendaraan ke kiri atau masuk gapura kawasan wisata Gua Pancur.

Beberapa papan penunjuk arah akan membimbing Anda mencapai kawasan Gua Pancur. Jarak dari gapura masuk hingga Gua Pancur sekitar 3 Km.

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

Berita Populer
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas