Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Buah Mentega, Bentuknya Mirip Apel, Tapi Aroma, Rasa dan Teksturnya Berbeda, Khas Kalsel

Buah mentega ini barangkali cuma ada di pedalaman Kalsel. Bentuknya mirip apel, aroma dan rasanya beda banget.

Editor: Agung Budi Santoso
zoom-in Buah Mentega, Bentuknya Mirip Apel, Tapi Aroma, Rasa dan Teksturnya Berbeda, Khas Kalsel
FOTO-FOTO: BANJARMASIN POST/ YAYU FATHILAL
Buah mentega dari Kalimantan Selatan. Mirip apel, tapi beda rasa. 

"Baru tahu ada buah ini, baru pertama ketemu. Lumayan sih rasanya," ujarnya kepada BPost Online.

Pembeli lainnya, Hani dan Herni juga tampak sibuk memilih-milih buah mentega di lapak penjual lainnya.

Hani yang memang asli Banjarmasin mengaku sudah sering memakan buah ini.

"Kalau pas musimnya biasanya sering beli. Rasanya enak, manis. Dagingnya mirip apel tetapi rasanya, baunya, tekstur dagingnya nggak seperti apel," akunya.

Temannya, Herni yang berasal dari Semarang, Jawa Tengah baru sekali ini bertemu buah tersebut.

"Di Jawa nggak ada soalnya. Jadi, pas ke sini pengen icip-icip. Penasaran rasanya," ujarnya sambil memakan buah tersebut.

Penjualnya, Husna, menjual buah ini sebuahnya Rp 10 ribu yang berukuran besar, sementara yang kecil Rp 2 ribu.

Berita Rekomendasi

"Ini banyak tumbuh di perkampungan di Kabupaten Banjar. Kalau yang saya jual ini dari Desa Sungai Tuan," ungkapnya.

Penjual buah mentega lainnya, Mardiana, menambahkan kalau buah ini cukup digemari pembeli, khususnya bagi mereka yang belum pernah melihatnya.

"Mereka penasaran karena dagingnya seperti apel tetapi lembek dan lembut seperti mentega. Mungkin itu sebabnya orang-orang zaman dulu menyebutnya buah mentega," terangnya.

Uniknya lagi, ternyata buah ini dulu cukup terkenal di kalangan para pejuang kemerdekaan di Bumi Lambung Mangkurat ini.

Hal itu diungkapkan oleh penjual buah mentega lainnya, Juwairiyah.

"Konon, menurut cerita orang-orang tua dulu, buah ini biasa dijadikan camilan oleh para pejuang. Mereka kan dulu sering bergerilya di hutan-hutan. Nah, di hutan kan banyak tumbuh buah ini. Di waktu senggang, mereka mengisi perut mereka dengan buah ini," sebutnya.

Uniknya lagi, buah ini tak bisa diperam atau dimatangkan di tempat lain selain di pohonnya.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas