George Kourounis, Satu-satunya Orang yang Pernah Masuk ke "Gerbang Neraka", Ini Ceritanya
Sampai sekarang baru satu orang yang pernah masuk ke dalam kawah raksasa atau Gerbang Neraka di 270 kilometer sebelah utara Ibu Kota Ashgabat.
Editor: Malvyandie Haryadi
Suara letupan dan bakaran gas, sebut dia, terdengar menderu dan semakin keras saat berada di dasar kawah.
Fenomena alam
Asal mula kawah api raksasa itu banyak dibahas, baik di media maupun kajian akademis.
Dilansir Dailymail, misalnya, kawah itu disebut terbentuk karena kesalahan pengeboran oleh peneliti asal Uni Soviet pada 1971.
Awalnya, para peneliti ingin melakukan observasi untuk lokasi pengeboran minyak bumi.
Sayangnya, perhitungan mereka salah.
Permukaan lokasi tidak kuat menahan alat-alat berat pengeboran sehingga runtuh dan membentuk kawah. Dari kawah itu menguar gas bumi.
Gas bumi merupakan campuran gas hidrokarbon yang didominasi gas metana.
Meski tidak berbau, gas ini memiliki efek berbahaya bagi kesehatan.
Bila seseorang terpapar metana konsentrasi tinggi, seseorang bisa mengalami kekurangan oksigen. Buruknya lagi, gas tersebut memiliki waktu “hidup” 10 tahun.
Khawatir sejumlah besar gas yang keluar dari kawah tersebut membahayakan desa terdekat, para peneliti melakukan pembakaran.
Tak dinyana, pembakaran yang diperkirakan hanya akan memunculkan api dan bara untuk sepekan ternyata tak kunjung padam, sampai sekarang.
Namun, Kourounis memberikan cerita berbeda.
“Ahli geologi setempat (Turkmenistan) mengatakan asal mula kawah itu tidak seperti berita yang tersebar. Mereka memprediksi kawah itu telah ada sejak 1960-an. Sayangnya, hingga saat ini tak ada catatan dari departemen geologi membuktikan mana yang benar. Segalanya masih menjadi misteri,” ungkap dia.