Laporan Wartawan Tribun Jogja, Hamim Thohari

TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Kudapan satu ini mungkin sudah banyak dikenal di beberapa kota besar di Indonesia.

Dan akhir-akhir ini kudapan mungil dengan rasa manis ini, semakin ngetrend, termasuk di Yogyakarta, dan dia adalah kue cubit.

Bagi daerah yang ada di daerah Jawa Barat, dan sekitar Jakarta barangkali sudah sangat familiar dengan kue yang satu ini.

Crispy bread. (Tribun Jogja/Hamim)

Tetapi tidak di Yogyakarta. Di kota Pelajar ini kuliner satu ini masih terhitung baru.

Dan salah satu kedai yang turut mengenalkan kue cubit di Yogyakarta adalah warung tenda Bang Ido.

Dinamakan warung tenda, karena pada awal mula berdiri tempat makan ini menggunakan tenda untuk berjualan.

"Usaha ini pertama kali dirintis oleh Muhammad Ridho sekitar dua tahun yang lalu dan saya bergabung di usaha ini," ujar Randi Rahman (23), salah satu pemilik warung Bang Ido.

Selain berada di jalan Kaliurang (sekitar kampus UGM) yang hingga saat ini masih menggunakan tenda sebagai tempat berjualan, warung ini juga telah membuka cabang di jalan Moses Gatot Kaca No. B19-20 Depok, Sleman, Yogyakarta.

Taro bubble ice. (Tribun Jogja/Hamim)

Diungkapkan Randi, sejak pertama kali buka kue cubit memang menjadi menu andalannya.

Di kedai ini kue tradisional dikreasikan dengan beragam pilihan rasa dan toping.

"Untuk adonan kue nya kami buat seperti kue cubit yang telah ada dengan bahan-bahan seperti tepung terigu, telur, pengembang, dan beberapa bahan lainnya. Kemudian saat memanggangnya kami tambahkan rasa sesuai pesanan pembeli," ujar Randi.

Untuk rasa, setiap pembeli bisa memilih beberapa rasa seperti taro, karamel, greentea, red velvet, vanila, dan original.

Sedang untuk toping pilihannya bahkan lebih banyak, mencapai 20 varian. Kitkat green tea, nutella, ovomaltine adalah beberapa jenis toping yang sering dipesan pembeli.