Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kompleks Makam Astana Oetara dan Cerita Keajaibannya Saat Penyerbuan Tentara Belanda

Di tempat ini, dimakamkan Adipati Pura Mangkunegaran, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegoro VI, keluarga dan abdi dalemnya.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Kompleks Makam Astana Oetara dan Cerita Keajaibannya Saat Penyerbuan Tentara Belanda
TribunSolo.com/Labib Zamani
Komplek Makam Astana Oetara. 

Tempat Pengungsian

Ia juga mengatakan, sebelum dijadikan sebagai makam Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Mangkunegoro VI, makam itu adalah tempat pengungsian warga.

RM Haryanto mengisahkan, sekitar tahun 1948-1949 terjadi perang kemerdekaan, dan puluhan mortir Belanda dijatuhkan ke lokasi pengungsian itu.

Anehnya, mortir-mortir Belanda yang dijatuhkan tersebut tidak ada satupun yang meledak.

"Banyak warga menganggap ada gusti wali (pelindung) di lokasi itu," kata RM Haryanto.

Kemudian, kata Haryanto, tahun 1928 barulah dibangun  makam Raja Mangkunegaran.

"Sebelum jadi makam, lokasi ini adalah bukit," kata Haryanto. (*)

Berita Rekomendasi
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas