Pengelola Restoran Telanjang di Jepang Kaget karena Banyaknya Permintaan dari Indonesia
Wow saya kaget luar biasa banyak permintaan dari Indonesia untuk meliput Restoran kami yang akan dibuka 29 Juli mendatang
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Seorang eksekutif Restoran The Amrita kemarin malam (14/6/2016) menelpon Tribunnews.com langsung dan merasa terkejut sekali banyak luar biasa permintaan meliput restorannya jauh hari sebelum pembukaan 29 Juli 2016.
"Wow saya kaget luar biasa banyak permintaan dari Indonesia untuk meliput Restoran kami yang akan dibuka 29 Juli mendatang," ujar eksekutif The Amrita yang minta tak disebutkan namanya kepada Tribunnews.com malam ini, Selasa (14/6/2016).
Saat ini eksekutif tersebut berada di Amerika Serikat dan akhir bulan Juni ini berencana ke Tokyo untuk mengecek persiapan pembukaan restoran tersebut di Tokyo yang masih dirahasiakan tempatnya.
"Saya kaget benar-benar kaget banyak wartawan Indonesia mau datang meliput ke Tokyo bahkan ada yang minta dibelikan tiketnya juga ke Tokyo. Luar biasa tanggapan dari luar negeri terhadap rencana kami ini," ujarnya.
Eksekutif tersebut berencana ke Tokyo dan akan bertemu langsung dengan Tribunnews.com untuk sebuah wawancara khusus nantinya.
Restoran telanjang The Amrita yang telah dibuka di Inggris dan ini yang pertama di Tokyo mengundang banyak tanggapan dari banyak masyarakat Jepang juga.
Namun bagaimana bentuknya dan perijinan serta tamu maupun pelayanan yang akan diberikan, semua masih dirahasiakan dan belum dijelaskan oleh pengelola yang bersangkutan.
Persyaratan hadir ke restoran yang hanya boleh masuk setelah mendaftar, membooking lewat internet, antara lain berusia 18-60 tahun dan tak boleh gemuk tak boleh ber tato.
Harga makanan antara 12.000 yen per orang sampai dengan 80.000 yen dan semua pengunjung maupun pelayan dalam keadaan telanjang kecuali bagian yang paling sensitif saja "terlindungi" secara minim.
Pertunjukan otot lelaki "telanjang" juga rencana disugihkan di dalam restoran ini.
Tempat makan hanya maksimal bagi 42 orang saja dan satu yang pasti, tidak boleh ada ponsel atau alat komunikasi apa pun setelah memasuki restoran ini.