Apa Alasan Kuliner Khas Surabaya Ini Disebut Lontong Balap?
Nama ini terbilang unik, karena lontong balap bukanlah nama merek melainkan nama dari hidangan itu sendiri.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Pecinta kuliner pasti tahu Surabaya memiliki lontong khas yang disebut lontong balap.
Nama ini terbilang unik, karena lontong balap bukanlah nama merek melainkan nama dari hidangan itu sendiri.
Lontong balap adalah sajian lontong berkuah dengan isian tauge, tahu, dan lento (kacang yang dimasak dengan cara khusus).
Bagi yang suka rasa pedas dapat menambahkan sambal petis yang merupakan ciri khas lontong balap.
Pertanyaanya, mengapa nama makanan ini lontong balap?
KompasTravel saat melakukan ekspedisi jalur mudik Merapah Trans Jawa dari Kompas.com, Selasa (28/6/2016), mencoba bertanya kepada Sisno, pemilik sekaligus pembuat lontong balap Cak Pri yang terletak di Jalan Kebalen (Sampoerna), Surabaya, dekat dengan House of Sampoerna.
Silvita Agmasari - Lontong balap Cak Pri di Jalan Sampoerna, Surabaya.
"Kalau menurut kakek saya yang sudah jualan lontong balap sejak tahun 1913, jadi dulu itu di Jalan Semarang (Kecamatan Bubutan) banyak yang jualan lontong. Waktu itu belum disebut lontong balap. Nah, mereka semua berjualan di kebun binatang. Tiap pagi mereka keluar naik sepeda untuk menjual lontong, kebut-kebutan. Ada orang yang sebut, 'Itu lontong balapan'," cerita Sisno.
Sisno yang merupakan generasi ketiga penjual lontong balap Cak Pri, menjelaskan bahan dan cara pembuatan lontong balap.
"Bumbunya itu bawang putih, bawang prei, merica diulek. Sebenarnya kuncinya itu kuah lontong harus pakai minyak jelantah goreng bawang," ungkap Sisno.
"Saya pernah coba tak pakai itu, rasanya beda jadi tak enak," tambahnya.
Proses memasak paling rumit, menurut Sisno adalah membuat lento.
"Lento itu dari kacang yang direndam semalaman, dibersihkan, ditumbuk, dikasih bumbu garam, kencur, daun jeruk, bawang putih, bawang merah, dan ketumbar. Semua ditumbuk, dikepal dengan tangan, baru digoreng," jelas Sisno.
Rasa lontong balap berbeda dengan lontong pada umumnya. Jika Anda membayangkan seperti lontong sayur atau lontong cap gomeh, rasanya beda jauh.