Kedahsyatan Pulau Nikoi di Bintan Hingga Jadi The Best Private Island 2016
Ada sejumlah alasan mengapa Conde Nast Traveller menobatkan Pulau Nikoi sebagai pulau private terbaik dunia.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
“Wisata pulau ini dibuat dengan konsep alami, back to nature. Benar-benar alami. Meski konsep alam dan sederhana, tapi fasilitas dalam vila dibuat sangat modern. Menu yang disediakan dan pelayanannya berkelas dunia,” tulis Conde Nast Traveller.
Yang membuat Conde Nast Traveller takjub, konsumsi energi di Pulau Nikoi sangat irit. Semuanya ramah lingkungan.
“Tidak ada televisi dan AC di dalam kamar. Listrik pun hanya menggunakan genset. Penerangan untuk jalan-jalan lampu colok. Bahan makanan hampir seluruhnya merupakan lokal, dengan tujuan mengurangi jejak karbon. Nikoi juga memaksimalkan desain ramah lingkungan, yaitu dengan ventilasi alam, penggunaan kayu apung sebagai material konstruksi, dan beratap alang-alang,” tulis Conde Nast Traveller.
Dengan semua hal tadi, tak mengherankan bila Nikoi Island sering menyabet penghargaan-penghargaan bergengsi.
Dari mulai Treehugger –Best Resort Award 2013 (2012), Condé Nast – World's Best Private Island Resorts (2013), dan Travel + Leisure – Global Vision Award Sustainability (2013), semua sudah pernah disambar Pulau Nikoi.
Bagaimana dengan harga sewanya? Dengan segudang pelayanan kelas dunia dan gelar bergengsi tadi, apakah juga ikut selangit? Soal ini, Conde Nast Traveller kembali merekomendasikan Pulau Nikoi.
“Sekarang memang sudah ada sejumlah pulau private di Filipina yang tergolong bagus seperti Ariara dan Amanpulo. Tetapi, harga resor di sana cukup selangit. Sebuah kamar di Amanpulo menawarkan biaya USD 1.375 (atau sekira Rp 17,9 Juta) per malam, sedangkan Ariara biayanya USD 715 (sekitar Rp 9,3 Juta per orang, per malam. Semakin kecil kelompok Anda, semakin mahal,” ulas Conde Nast Traveller.
Bila dibandingkan dengan Pulau Nikoi yang punya standar kelas dunia di segala hal, harga sewa di Ariara dan Amanpulo langsung terlihat seperti langit dan bumi.
Sekadar gambaran, untuk satu kamar tidur vila di Pulau Nikoi untuk dua orang di hari kerja, hanya dikenakan biaya 375 dolar Amerika atau sekitar Rp 5 Juta . Sementara untuk akhir pekan, charge harganya hanya 500 dolar Amerika atau sekitar Rp 6,5 Juta.
Ulasan Conde Nast Traveller tadi langsung direspon Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Bintan, Luki Zaiman Prawira.
Tulisan majalah pariwisata ternama itu, dinilai akan berdampak besar bagi perkembangan pariwisata di Bintan.
“Pulau Nikoi memang sangat menawan. Dikemas dengan bagus. Konsep pengelolaannya jelas dan unik. Kami mengucapkan terimakasih kepada pengembang yang sudah mengelola dengan baik. Tahun lalu, Pulau Nikoi juga berhasil menyambar gelar runner up dari national geographic untuk kategori lingkungan. Saya yakin penilaian ini akan membuat Bintan makin dikenal dunia,” terang Kadispar Bintan, Luki Zaiman Prawira.