Setelah SATTE, Kemenpar Promosikan Wonderful Indonesia di OTM Mumbai
India betul-betul menjadi incaran serius promosi pariwisata Indonesia. Sebab, selama bertahun-tahun tanpa ada direct flight atau penerbangan langsung
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – India betul-betul menjadi incaran serius promosi pariwisata Indonesia. Sebab, selama bertahun-tahun tanpa ada direct flight atau penerbangan langsung dari dan menuju India, wisman yang berkujung ke tanah air sudah 300 ribuan.
Itulah mengapa Menpar Arief Yahya begitu ngotot untuk segera menggoyang pasar India, melalui berbagai upaya promosi.
“Tanpa penerbangan langsung saja rata-rata per hari sudah hampir 1000 orang, apalagi kalau sudah ada direct flight,” ungkap Menpar Arief Yahya, di Jakarta.
Kini Garuda Indonesia sudah mulai terbang Jakarta Mumbai. Kesempatan luas bagi Kementerian Pariwisata yang dipimpin Menteri Arief Yahya untuk tancap gas mendulang wisman asal India. Kini, Kemenpar tampil di Outbound Travel Mart (OTM) Mumbai, pada tanggal 21-23 Februari 2017.
Deputi Pemasaran Mancanegara I Gde Pitana yang didampingi Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pasar Asia Pasifik Vinsensius Jemadu mengatakan, ini adalah bentuk keseriusan Kemenpar untuk mendatangkan wisman asal India. Sebelumnya, Kemenpar mengikuti Pameran SATTE, pada 15-17 Februari di New Delhi.
”Kami menggandeng 12 industri pariwisata yang akan mempromosikan dan menjual berbagai macam destinasi dan produk pariwisata Indonesia, khususnya 10 destinasi prioritas,”ujar Pitana yang juga diamini Vinsensius.
Pitana menjelaskan, OTM Mumbai merupakan pameran terbesar ke dua di India, yang di tahun 2016 diikuti oleh 1.156 exhibitors dari 50 negara dengan jumlah pengunjung sebanyak 13.160 orang.
Di Tahun 2015, masih kata Pitana, India memiliki jumlah outbound yang cukup besar yaitu sebanyak 20.380.000 orang atau tumbuh 11,1% dari tahun 2014. Memanfaatkan keeratan hubungan budaya dan sejarah antara kedua Negara, India merupakan salah satu pasar yang potensial bagi kepariwisataan Indonesia.
”Sedangkan Mumbai merupakan pusat bisnis India nomor dua terbesar setelah New Delhi, 45% dari jumlah outbound India berasal dari Mumbai. Hal ini menunjukkan bahwa India, khususnya Mumbai merupakan pasar sangat potensial untuk berpromosi khususnya memperkenalkan 10 destinasi pariwisata prioritas yang ada di Indonesia. Oleh karena itu kami ikut pameran ini,” tambah Pitana yang juga diamini Vinsensius.
Pria yang pernah mengenyam pendidikan di Australia ini menambahkan, data menunjukkan bahwa dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, India merupakan top ten penyumbang wisman. Jumlah wisman yang berkunjung di tahun 2015 sebanyak 293.415 orang atau naik sebesar 23% dari tahun 2014 yang sebanyak 237.990 orang.
Adapun jumlah wisman India di periode Januari hingga November 2016 adalah sebanyak 336.575 orang atau naik sebesar 29.35% dibanding periode yang sama di tahun 2015 yaitusebanyak 260.205 orang.
Terbukanya pasar India ini akan memperkuat daya dobrak untuk menjual destinasi yang terus semakin bertambah. Sehingga jika tahun 2016 tercapat 12 juta, maka tahun 2017 ini harus mengejar target 15 juta wisman.
”Tren meningkatnya kunjungan wisatawan yang berasal dari India tidak terlepas dari kebijakan pemberlakuan bebas visa (free visa) dan penguatan konektivitas penerbangan yang telah dilakukan oleh Garuda Indonesia dari Mumbai ke beberapa kota besar di Indonesia, khususnya ke Jakarta, Denpasar, Surabaya dan Medan. Kita akan terus genjot kedatangan mereka,” tambah Vinsensius.
Lantas apa saja yang akan disajikan di pameran Kemenpar tersebut ? Kata VJ -sapaan akrab Vinsensius-- untuk meramaikan dan lebih memperkenalkan potensi kepariwisataan yang Indonesia miliki, tim Wonderful Indonesia akan menyajikan makanan tradisional, kopi khas dari beberapa daerah serta mengisi panggung kesenian dengan beberapa jenis tarian nusantara selama pameran berlangsung dengan harapan pengunjung pameran akan lebih mengenal potensi kepariwisataan Indonesia.
”Kita akan buat mereka tertarik untuk mengunjungi Indonesia dengan pameran yang kita tampilkan ini,” ujarnya.