Travel Spark dan Agoda Cerdaskan Anak Bangsa Melalui Pembangunan Perpustakaan
Travel Sparks bekerjasama dengan Agoda, mengajak anak-anak asuhan dari Taman Bacaan Pelangi untuk mengikuti perjalanan ke Labuan Bajo
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, LABUAN BAJO – Pendidikan merupakan salah satu hak dasar warga negara. Namun, di dalam kenyatannya tak semua warga negara mendapatkan kesempatan yang sama.
Ketimpangan akses pendidikan masih terjadi khususnya bagi masyarakat yang tinggal di wilayah Indonesia Timur.
Sebagian besar, sekolah-sekolah terletak jauh dari pemukiman warga yang membuat anak-anak harus berjuang untuk sampai di tempat belajar.
Tak hanya itu, sekolah tidak memiliki ruang dan sumber daya memadai sehingga fasilitas belajar juga terbatas, misalnya laboratorium dan perpustakaan.
Sebagai upaya mencerdaskan anak bangsa, pemerintah tidak bisa sendiri, tetapi juga memerlukan bantuan dari pihak lain, terutama dari pihak swasta dan lembaga swadaya masyarakat (LSM).
Salah satu yang mempunyai konsentrasi di bidang pendidikan adalah Travel Sparks.
Travel agent berbasis social enterprisei yang mengusung semangat “Travel With A Cause”, itu menyumbangkan seluruh profitnya untuk Taman Bacaan Pelangi.
Saat ini, sudah ada 58 perpustakaan yang dibangun di sekolah-sekolah dasar di 15 pulau yang tersebar di Indonesia Timur, sejak berdiri tahun 2009.
Pada tahun ini, Travel Sparks bekerjasama dengan Agoda, perusahaan travel berbasis aplikasi, mengajak anak-anak asuhan dari Taman Bacaan Pelangi untuk mengikuti perjalanan ke Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, pada Kamis (18/5/2017) sampai Sabtu (20/5/2017).
Sebanyak 18 anak berusia 9-11 tahun dari 9 sekolah terpilih melalui seleksi menulis essay dengan tema “Desaku”.
Sebelumnya, mereka belum pernah melakukan perjalanan.
Selain mengajak anak-anak berlibur, ada sejumlah kegiatan lainnya, yaitu membangun perpustakaan sekolah dan menyediakan buku-buku serta fasilitas di SD Rangga Watu, Desa Golo Desat, Kecamatan Mbeliling, Manggarai Barat.
“Tercetus ide memilih anak-anak Taman Bacaan Pelangi. Anak-anak diminta menulis essay, essay yang paling bagus berhak untuk Trip ini. Jadi selain mereka rajin datang ke perpustakaan, tulisan mereka juga bagus. Jadi terpilih 18 anak,” tutur pendiri Yayasan Taman Bacaan Pelangi, Nila Tangsil.