Wisatawan Tiongkok Memang Menyukai Wisata Bahari dan Belanja di Indonesia kata Vinsensius Jemadu
Tak ada kata lelah bagi Menteri Pariwisata Arief Yahya memberi komandonya untuk mempromosikan pariwisata Indonesia.Khususnya dalam menjaring wisatawan
Editor: Toni Bramantoro
Kegiatan ini mengambil tempat di Mall Thaihot Plaza Wuxibei dengan mengambil lokasi di atrium lantai dasar. Kemenpar membawa Tim Wonderful Indonesia terdiri dari tiga penari dari sanggar Artina, Barista dari Koffie Major, Virtual Reality dari VR Indonesia.
Aktifitas hari pertama dan kedua diisi dengan penjualan paket wisata, pelayanan Informasi dan sajian snack khas Indonsia. Seperti Keripik Tempe, Dodol Garut, Kacang, Kue Lapis Surabaya dan Bika Ambon.
Selain itu juga ada coffee corner, games corner, pertunjukan tari Lenggang Kipas ( Betawi ), Naikonos Larik Dance (NTT), Cendrawasih Dance (Bali) dan Gending Sriwijaya ( Palembang ).
Acara diakhiri dengan Door prizes untuk satu orang yaitu tiket pesawat Xiamen Airlines PP (Fuzhou-Bali) berikut akomodasi dan paket tour 3 hari 2 malam.
Selama dua hari kegiatan, sebanyak 800 orang tercatat hadir dengan jumlah transaksi Rp 5.057.760.000 dan potensi wisman 490 orang.
Deputi Bidang Pengembangan dan Pemasaran Pariwisata Mancanegara, Kementerian Pariwisata, I Gde Pitana mengatakan, pasar Tiongkok merupakan pasar yang penting bagi pariwisata Indonesia. Saat ini kunjungan wisatawan mancanegara dari Tiongkok merupakan pasar utama untuk jumlah kunjungan ke Indonesia.
Tahun 2016 lalu, jelas Pitana, jumlah kunjungan wisman Tiongkok mencapai 1.452.971 orang dan hingga bulan Januari hingga September 2017, wisman Tiongkok menempati urutan pertama untuk jumlah kunjungan wisman. Yaitu sebesar 1.604.615 orang.
“Diharapkan melalui kegiatan Consumer Selling di Hainan ini diharapkan semakin menarik minta wisman dari Tiongkok untuk mengunjungi Indonesia,” tutur Pitana.
Lebih jauh ia mengatakan, kegiatan ini juga untuk memberikan informasi atau update terakhir terkait kondisi Bali saat ini. Bahwa kehidupan masyarakat dan aktivitas pariwisata di Bali tidak terganggu sedikitpun, dan wisatawan pun sangat aman untuk berkunjung.
Wisatawan Tiongkok tidak perlu cemas karena lokasi Gunung Agung jauh dari destinasi utama wisata Bali seperti pantai Kuta, Seminyak dan Ubud.
“Xiamen Air menyambut baik dan melihat kegiatan ini sebagai salah satu cara recovery image Bali di pasar Tiongkok,” jelasnya.
Hal senada juga ditegaskan Menteri Pariwisata Arief Yahya. Ia mengatakan pemerintah Indonesia sangat memperhatikan keselamatan dan kenyamanan wisatawan yang berlibur ke Bali.
Dirinya tak pernah ragu untuk menyebut Bali sebagai destinasi dunia. Bahkan di tengah aktivitas Gunung Agung yang meningkat, Bali diyakini masih memancarkan pesonanya.
“Situasi Bali kian hari kian kondusif. Gairah pariwisata Bali juga semakin bergejolak, terlebih saat ini peak season, jadi tidak ada alasan untuk tidak datang ke Bali di akhir tahun ini," kata Menpar Arief Yahya.Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan sebelumnya juga mengatakan bahwa Bali tetap menjadi destinasi pariwisata yang aman untuk berlibur pada akhir tahun.