Menengok Pabrik Cerutu di Temanggung, Sudah Ribuan Batang yang Diperoduksi Sejak 1910
Pabrik tersebut berdiri setelah pemiliknya Hoo Tjong An belajar cerutu dari pembuat cerutu asal Filipina.
Editor: Hendra Gunawan
Proses pembuatan cerutu dimulai dengan pengasapan tembakau.
Daun tembakau lalu difermentasi selama kurang Iebih satu tahun.
Daun tembakau hasil fermentasi yang sudah pecah, tebal, dan hitam dipiiih sebagai isi cerutu.
Sedangkan daun yang halus dan terang dipakai untuk bungkus lintingan tembakau.
Tembakau isi cerutu dirajang, sementara daun tembakau untuk pembungkus dibasahi air supaya tidak pecah.
Daun itu kemudian digulung melintang membungkus isi cerutu
Agar lintingannya benar-benar sempuma, cerutu dipres selama dua jam dalam cetakan kayu kemudian dibungkus Iagi dengan daun tembakau.
Kedua ujungnya dipotong sesuai dengan ukuran. Setelah itu, cerutu dijemur sehari untuk mengurangi kadar air, lalu cerutu difumigasi agar tidak ada serangga dan jamur yang tinggal di daun.
Setelah itu cerutu diperam selama dua bulan, baru kemudian dibungkus plastik dan dikemas ke dalam kotak.
Rizona mempunyai tiga merek cerutu, yaitu Kenner King Extra, Kenner Bollero, dan Havana Extra Fine. Sekotak Kenner King Extra berisi 20 batang.
Ukuran cerutu ini lebih besar dibandingkan dua merek lain.
Sekotak Kenner Bollero berisi 20 batang.
Sedangkan Havana dengan ukuran paling kecil berisi 30 batang. Selain ukuran, tiga merek ini juga berbeda rasa.
Dalam sehari, Rizona mampu menghasilkan 3.000 batang cerutu.
Cerutu-cerutu tersebut dipasarkan hingga Jakarta, Bandung, Medan, Surabaya, dan Malang.