Chef Juna : Sayuran Lokal Lebih Fresh
Misalnya untuk kentang, bisa dilihat seperti apakah kulitnya mulus, bersih, dan bebas dari bonyok
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Chef Juna menyatakan, dalam memilih bahan-bahan sayur untuk memasak, beda sayuran, beda kriteria.
Namun salah satu tips utama adalah selalu cek untuk tingkat kesegarannya.
"Misalnya untuk kentang, kita simak apakah kulitnya mulus, bersih, dan bebas dari bonyok," kata Juna seusai jadi juri Kompetisi memasak yag diadakan brand sayur organik Sunrise di Jakarta belum lama ini.
Kompetisi ini merupakan bagian pertama dari serangkaian acara untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya memilih bahan-bahan memasak yang baik dan mengolahnya dengan tepat agar sehat dan enak dikonsumsi.
Dikatakannya, setiap orang memiliki pilihan masing-masing sayuran, namun sayuran tanpa pestisida umumnya lebih sehat dan organik.
Baca: Murka Firman MasterChef Gagal Masak hingga Tutup Piringnya, Chef Juna: You Fail !
Baca: Teddy Pardiyana Blak-blakan Beber Kronologi Pingsannya Lina Junaedah Kemudian Meninggal Dunia
Baca: Kabar Terbaru Yulita MasterChef yang Dulu Fans Chef Juna, Ternyata Baru Saja Melahirkan Anak Ketiga
"Begitu juga dengan sayur lokal biasanya akan memiliki keunggulan lebih fresh. Pilih yang terbaik,” tegas Juna.
Terkait event lomba masak, CEO PT Tani Unggul Trading Nusantara William Salim menyatakan, sembilan tim yang berlomba mendapatkan edukasi tentang cara pengolahan yang lebih baik dari Chef Juna.
"Kami akan mengundang Chef Juna untuk menjadi juri di kompetisi memasak selanjutnya yang akan dilaksanakan pada akhir Februari 2020 di Jakarta nanti," kata bos pemilik brand Sunrise.
Tema yang akan diusung bagaimana meningkatkan kesadaran akan pentingnya memilih bahan makanan dengan tepat dan konsumsi makanan lokal yang sehat.
Selain itu, William juga ingin Sunrise dikenal sebagai Sayur Orang Baik.
“Untuk itu, kami merancang sebuah sistem agar setiap pembelian produk Sunrise, konsumen akan membantu 1 keluarga petani Indonesia. Sebagian keuntungan yang didapat disalurkan kepada program-program pelatihan dan pemberdayaan kepada lebih dari 300 petani setiap tahunnya,” jelas William.