Pentingnya Penerapan Protokol Kesehatan Berbasis CHSE di Sektor Pariwisata
Hampir seluruh destinasi wisata dan pelaku wisata di seluruh Indonesia telah menerapkan protokol kesehatan berbasis CHSE.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penerapan protokol kesehatan berbasis CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability) di sektor pariwisata, sangat penting memperkuat kepercayaan masyarakat.
Menurut data dari McKinsey, masyarakat Indonesia mayoritas khawatir tentang penggunaan layanan transportasi umum, bepergian menggunakan pesawat dan menginap di hotel.
Tiga kategori kegiatan tersebut sangat terkait dengan sektor pariwisata.
Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, Nia Niscaya mengatakan, hampir seluruh destinasi wisata dan pelaku wisata di seluruh Indonesia telah menerapkan protokol kesehatan berbasis CHSE.
Namun, perlu ada kerja sama antara pengusaha hotel, wisatawan, serta pemerintah pusat dan daerah untuk mempublikasikan penerapan protokol kesehatan.
Baca: Kemendag: Industri Pariwisata Dukung Sistem Perdagangan yang Optimal
“Kita perlu mempublikasikan, menginformasikan kepada dunia dan domestik bahwa protokol-protokol kesehatan sudah diterapkan di seluruh touch point customer journey di Indonesia, seperti di bandara dan di hotel,” kata Nia saat dikonfirmasi, Jumat (2/10/2020).
“Teman-teman industri (perhotelan), kita harus sama-sama mempublikasikan. Industri bisa mengunggah pesan atau materi pelaksanaan protokol kesehatan melalui media sosial masing-masing," tambahnya.
Dengan usaha bersama dalam penerapan dan kampanye protokol kesehatan diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Baca: Rp 1 Triliun Anggaran Disiapkan untuk Pulihkan Sektor Pariwisata
"Sehingga sektor pariwisata dan ekonomi kreatif bisa kembali bergerak, produktif, namun tetap aman dari COVID-19," kata dia.
Sementara Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio menekankan implementasikan protokol kesehatan di sektor pariwisata bagian dari menjaga kepercayaan masyarakat.
Untuk itu protokol kesehatan harus dipersiapkan agar dapat membangun kepercayaan publik untuk kembali berwisata.
"Sektor pariwisata ini merupakan bisnis yang mengedepankan kepercayaan sehingga hanya ketika wisatawan percaya saja mereka akan datang, berkunjung dengan aman dan nyaman," kata Menparekraf.
Hal ini sejalan dengan langkah Pemerintah lewat Satgas Covid-19 yang terus menggencarkan kampanye penyuluhan 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan pakai sabun).
Kampanye 3M ini terus menerus disosialisasikan agar masyarakat tidak lupa bahwa penyebaran Covid-19 banyak datang dari pergerakan manusia.
Makanya, pelaksanaan 3M harus dijalankan secara ketat untuk bersama melawan Covid-19.
Catatan Redaksi:
Bersama-kita lawan virus corona. Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).