Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Transaksinya Diblokir, Wisatawan Rusia Keluhkan Sulit Tarik Dana Saat Liburan di Bali

Turis Rusia bernama Konstantin Ivanov mengeluhkan kesulitan menarik dana dari rekeningnya di mesin ATM ketika sedang berlibur di sebuah resor di Bali

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Transaksinya Diblokir, Wisatawan Rusia Keluhkan Sulit Tarik Dana Saat Liburan di Bali
KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA
Turis asing mengunjungi obyek wisata Pura Tanah Lot, Kabupaten Tabanan, Bali, Jumat (26/6/2015). 

TRIBUNNEWS.COM, KUTA - Turis Rusia bernama Konstantin Ivanov mengeluhkan kesulitan menarik dana dari rekeningnya saat mendatangi sebuah mesin ATM ketika sedang berlibur di sebuah pulau resor di Bali.

Rupanya, transaksi itu diblokir oleh pihak bank sebagai aksi Barat menjatuhkan sanksi ekonomi di bidang layanan jasa keuangan kepada Rusia setelah negeri itu menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu.

Sanksi ekonomi tersebut menurut Reuters, berdampak pada warga Rusia yang sedang berada di luar negeri. Menurut Reuters, mereka beralih ke transaksi kripto untuk bertahan hidup.

Baca juga: Sanksi Baru Uni Eropa Targetkan Bank Belarus, Cryptocurrency, dan Pengiriman ke Rusia

"Ini telah menciptakan masalah besar bagi kami. Kami benar-benar kehilangan keuangan kami - sepertinya mereka telah benar-benar membekukan dan kami tidak dapat menggunakannya sama sekali di sini," kata Ivanov.

Dia mengatakan, bisa jadi dirinya harus bekerja dulu di Indonesia untuk bertahan hidup karena transaksi keuangan lewat rekeningnya diblokir.

Baca juga: Balas Sanksi dari Uni Eropa-AS, Rusia Bakal Hentikan Ekspor Impor Sejumlah Komoditas

Bali selama ini menjadi tujuan liburan populer bagi turis Rusia.

Mereka berbondong-bondong ke pulau itu oleh puluhan ribu sebelum pandemi dan termasuk yang pertama kembali ketika perbatasan dibuka kembali sebagian tahun lalu.

Berita Rekomendasi

Sekitar 1.150 orang Rusia masuk ke Indonesia pada Januari 2022, menurut data dari biro statistik.

Baca juga: Presiden Biden Larang Impor Minyak Bumi hingga Gas Alam dari Rusia

Rifki Saldi Yanto, manajer sebuah kafe lokal, mengatakan dia telah melihat penurunan pelanggan Rusia dalam beberapa hari terakhir dan banyak sekarang membayar dengan uang tunai daripada kartu kredit.

Kedutaan Rusia di Jakarta mengatakan pihaknya memberikan informasi dan bantuan kepada setiap warga negara yang menghadapi masalah.

Denis Tetiushin, juru bicara kedutaan, mengatakan Bank Pochta Rusia sekarang menawarkan kartu virtual menggunakan sistem UnionPay China, bukan Visa atau Mastercard.

Baca juga: Rusia Ancam Stop Aliran Gas, Jerman Ancang-ancang Gunakan Pembangkit Listrik Batu Bara

"Ini gratis dan orang dapat membukanya di mana pun mereka berada," katanya dalam pesan teks.

Sementara itu lebih dari 7.000 orang Rusia terdampar di Thailand, tujuan pantai populer lainnya karena pembatalan penerbangan, mata uang rubel jatuh bebas, dan masalah pembayaran.

Ekonomi Rusia menghadapi krisis paling parah sejak jatuhnya Uni Soviet pada 1991, setelah negara-negara barat dalam beberapa hari terakhir mengisolasinya dari sistem keuangan global.

Sistem pembayaran internasional SWIFT telah memutuskan beberapa bank Rusia dari jaringannya, sementara Visa dan Mastercard mengatakan mereka memblokir penggunaan luar negeri dari kartu mereka yang dikeluarkan oleh bank Rusia mulai 9 Maret.

Editor: Handoyo | Sumber: Kontan

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas