Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengamati Aktivitas Dugong di Teluk Kabola, Alor, Panggil 'Mawar' & Dugong pun Menampakkan Dirinya

Biasanya One, pemandu atau nelayan yang mengemudikan perahu akan 'memancing' kemunculan Mawar dengan cara memanggil namanya, 'Mawar, Mawar'.

Penulis: Dewi Agustina
zoom-in Mengamati Aktivitas Dugong di Teluk Kabola, Alor, Panggil 'Mawar' & Dugong pun Menampakkan Dirinya
Tribunnews.com/Dewi Agustina
Pengamatan dugong di Kawasan Konservasi Suaka Alam Perairan (SAP) Selat Pantar, Alor, Nusa Tenggara Timur dan jelajah Pulau Sika, Sabtu (27/8/2022). Dugong bernama Mawar menampakkan dirinya di Teluk Kabola. 

Sesampainya di tengah laut, biasanya dugong Mawar akan muncul.

Namun terkadang Dugong Mawar juga tak selalu muncul ke permukaan laut.

Biasanya One, pemandu atau nelayan yang mengemudikan perahu akan 'memancing' kemunculan Mawar dengan cara memanggil namanya, 'Mawar, Mawar'.

Di sinilah dugong Mawar kemudian akan menampakkan dirinya dengan mendekati perahu dan terkadang menyemburkan air laut.

Dugong akan mengelilingi perahu selama beberapa menit untuk kemudian kembali ke dalam laut.

Pengamatan dugong di Kawasan Konservasi Suaka Alam Perairan (SAP) Selat Pantar, Alor, Nusa Tenggara Timur dan jelajah Pulau Sika, Sabtu (27/8/2022). Dugong bernama Mawar menampakkan dirinya di Teluk Kabola.
Pengamatan dugong di Kawasan Konservasi Suaka Alam Perairan (SAP) Selat Pantar, Alor, Nusa Tenggara Timur dan jelajah Pulau Sika, Sabtu (27/8/2022). Dugong bernama Mawar menampakkan dirinya di Teluk Kabola. (Tribunnews.com/Dewi Agustina)

Saat kemunculan dugong inilah wisatawan dapat mendokumentasikannya.

Namun harus dengan hati-hati karena ombak di laut tergolong kencang.

Berita Rekomendasi

Wisawatan tetap harus memperhatikan keselamatannya.

Begitupun dengan peralatan kamera maupun ponsel agar tidak terjatuh ke dalam laut.

Menurut One, dugong Mawar sudah terbiasa dan mengenali suara mesin perahu.

Sehingga dia akan muncul ke permukaan untuk menunjukkan dirinya jika mendengar suara mesin perahu.

"Kalau agak lamban, saya ngomong ke dia (duyung), eh kamu Mawar datang, ya saya pakai naluri," kata One yang mengaku belajar dari karakter duyung.

Baca juga: Dugong Dinyatakan Punah Secara Fungsional di Perairan China

One sudah mengenal Dugong Mawar sejak tahun 1999 lalu, saat sedang melakukan konservasi penanaman mangrove di Pulau Sikka.

Hingga pada tahun 2013 ketika Yayasan WWF Indonesia hadir di Alor, One kemudian bermitra dengan WWF.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas