China Protes Keras Warganya yang Melancong ke Luar Negeri Diperlakukan Diskriminatif
Pemerintah China memprotes keras perlakuan diskriminatif yang dilakukan sejumlah negara Barat terhadap rakyatnya yang melancong ke negara mereka.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
Selama jumpa pers hariannya di Washington pada Selasa kemarin, Juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre diminta untuk menanggapi 'retorika tajam' China mengenai pembatasan tersebut.
Ia menegaskan bahwa 'tidak ada alasan untuk melakukan tindakan pembalasan' karena negara-negara hanya mengambil 'langkah-langkah kesehatan yang bijaksana untuk melindungi warganya'.
Jean-Pierre mengklaim bahwa kebijakan tersebut didasarkan pada 'kesehatan masyarakat dan sains'.
Baca juga: Setelah Italia, Giliran Inggris dan Prancis Ikut Terapkan Aturan Covid-19 untuk Wisatawan China
Pemerintah China tidak merinci bagaimana mereka akan melakukan pembalasan terhadap gelombang tindakan baru Covid-19 ini karena negara itu belum mengumumkan aturan perjalanan barunya sendiri.
Kendati demikian, sebelumnya China telah menuduh negara-negara Barat berusaha 'menyabotase upaya pengendalian Covid-19 China selama 3 tahun dan menyerang sistem negaranya'.
Setelah menerapkan beberapa putaran sistem penguncian berat dan kebijakan nol-Covid yang lebih lama, China pun akhirnya mencabut banyak pembatasan pandemi pada Desember lalu dan melanjutkan pembukaan kembali.
Ininadalah hal yang telah lama ditunggu-tunggu oleh warganya namun menjadi momen menakutkan karena pada saat yang sama, lonjakan kasus infeksi pun terjadi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.