Mencicipi Tomahawk, Olahan Daging yang Sedang Tren di Archipelago Food Festival
Namun, yang membuat hidangan ini unik adalah panjang tulang rusuk yang masih melekat pada daging.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Muhammad Zulfikar
Setelah itu, daging dimasukkan ke dalam oven sekitar 15-19 menit.
Tidak hanya Tomahawk, dalam AFF kali ini, turut tersedia hidangan pelengkap yang diberikan.
Pertama-tama tamu disuguhi menu starter yaitu assorted breads (pretzel, mini baquette, focacia, dan lavosh) dan juga nibble (cahsew & parmesan).
Menu starter setelah itu adalah roasted sisig bone marrow yang merupakan potongan tulang sumsum nan lembut dengan cita rasa yang rempah yang lezat.
Selanjutnya disediakan menu salad dan sup yaitu pomelo salad dan corn and lemongrass soup with guacamole jalapeno bruschetta.
Usai menikmati sup dan salad, barulah diberikan hidangan utama, yaitu Australian tomahawk black angus.
Tidak ketinggalan side dish, seperti kimchi fried rice hingga mashed potato.
Tidak ketinggalan hidangan udang yang disajikan dengan style Padang.
Menu penutup tamu akan disuguhkan dengan lime sorbet dan dessert seperti banoffe, mango, dan raspberry mousse.
Lebih lanjut General Manager of Harper Cikarang Friska Utami, ungkap tidak sebentar mempersiapkan AFF yang ke -29 di hotelnya.
"Mungkin hampir setengah tahun udah dijadwalkan untuk Harper cikarang dan kita tunggu. Akhirnya momentum datang. Segala persiapan, promotion sudah kami persiapkan," tutur Friska.
Windoe bersama Friska pun ungkap alasan memilih Tomahawk sebagai menu utama.
Selain karena tren, tomahawk dipilih sorotan karena kebanyakan tamu hotel yang didominasi oleh ekspatriat.
Baca juga: Promo Waroeng Steak: Nikmati Tiga Menu Best Seller Cuma Bayar Rp 21.300, Berlaku di Bandung
Di sisi lain, makanan Asia saat ini paling digemari, entah itu kuliner asal Indonesia, Jepang, Korea, hingga China.