Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.
Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.
Resep Hidup Tanpa Khawatir
Untuk menghindari kekhawatiran yang berlebihan dan obsesif, lihat dan ikuti tips berikut agar kamu bisa benar-benar menikmati hidupmu.
Penulis: Osadhani Rahma Pemila
TRIBUNNERS - Banyak orang yang mudah tenggelam pada keputusasaan dalam menjalani hidup. Hal itu tentunya akan menjadi berbahaya bagi diri sendiri maupun orang disekitar.
Untuk menghindari kekhawatiran yang berlebihan dan obsesif, lihat dan ikuti tips berikut agar kamu bisa benar-benar menikmati hidupmu.
Hilangkan Kekhawatiran, Bayangkanlah Sebuah Kesempatan
Ingat bahwa hidup itu singkat! Jangan sampai kamu menghabiskan waktumu hanya untuk mengkhawatirkan segala hal.
Pikirkan hal-hal yang bisa kamu lakukan saat akhirnya kamu berhenti untuk khawatir.
Kamu pasti akan merasa bebas dari beban dan kamu ingin cepat-cepat melakukan banyak hal baru.
Nikmati perasaan terbebas itu sembari kamu mengeksplorasi hal-hal yang belum pernah kamu lakukan.
Jadilah Diri Sendiri
“Tidak ada yang bisa memberikanmu ketenangan kecuali dirimu sendiri!” Kalimat tersebut merupakan kutipan dari sebuah buku psikologi populer berjudul How to Stop Worrying and Start Living.
Kamu akan merasakan kekacauan batin jika kamu berusaha menjadi orang lain, bukan menjadi dirimu sendiri.
Selain itu, terdapat fakta yang menyebutkan bahwa tidak banyak orang yang benar-benar bisa meniru perilaku orang lain.
Banyak orang yang tidak pandai berakting, bahkan terkadang mereka tidak bahagia dalam menjalankan peran yang dilakukannya itu.
Oleh karenanya, jadilah diri sendiri! Menjadi diri sendiri akan lebih mudah untuk dilakukan. Kamu tidak perlu bersusah payah meniru orang lain dan kamu akan merasa terbebas dari beban.
Belajar Apatis
Ada begitu banyak cara mudah yang dilakukan untuk belajar berempati sehingga kamu lebih peduli terhadap orang lain. Tetapi, selain belajar berempati kita juga perlu belajar apatis.
Belajar apatis sama pentingnya dengan belajar berempati. Apatis itu sendiri didefinisikan sebagai "kurangnya minat, antusiasme dan perhatian”.
Namun untuk mengurangi kekhawatiranmu, hal ini juga perlu dilakukan.
Semakin sedikit kamu peduli dengan apa yang orang lain katakan dan bicarakan tentangmu, maka semakin sedikit pula beban yang kamu rasakan.
Belajar apatis ini bukan berarti kamu sepenuhnya tidak peduli kepada orang lain. Hanya saja kamu menghilangkan rasa kepedulian tentang hal-hal negatif yang orang lain berikan kepadamu.
Percaya Diri
Percaya diri merupakan hal yang susah dilakukan oleh kebanyakan orang. Tapi, semua orang harus berusaha menjadi percaya diri.
Rasakan kebanggaan pada dirimu sendiri. Pikirkan orang-orang disekitarmu, mereka pasti bangga terhadapmu.
Jadi, kamu harus percaya diri dan menunjukkan bahwa dirimu pantas dibanggakan. Jangan berfikir bahwa dirimu buruk. Percayalah bahwa kamu punya sesuatu yang orang lain tidak memilikinya.
Jangan Memaksakan Suatu Hal
Ketika kamu menginginkan sesuatu, kamu pasti akan selalu memilikirkan apa yang kamu inginkan.
Akan timbul rasa ingin cepat-cepat mendapatkan hal tersebut sehingga pada akhirnya kamu akan merasakan kekhawatiran yang berlebihan apabila yang kamu inginkan tidak segera kamu dapatkan.
Buanglah jauh-jauh pikiran itu karena dapat mengakibatkan dirimu menjadi orang yang terlalu ambisius dan akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan yang kamu inginkan.
Mulailah suatu usaha yang dapat mendorongmu mencapai tujuanmu.
Yakinlah bahwa usahamu tidak akan sia-sia.
Namun apabila usaha yang kamu lakukan belum mendapatkan hasil seperti yang kamu inginkan, janganlah memaksakan dirimu untuk mendapatkannya. Let it flow and let it go! Tetap berpikir positif, dan yakin bahwa segala usahamu akan berbuah manis.
Jangan Membenci
“Ketika kita membenci musuh kita, maka disitulah kita memberikan mereka kekuasaan atas apapun yang kita lakukan”
Kalimat di atas menggambarkan bahwa ketika kita membenci seseorang, maka hidup kita menjadi tidak nyaman dan kita akan merasa terganggu saat melakukan setiap kegiatan.
Pikiran kita akan selalu tertuju pada orang yang kita benci sehingga secara tidak langsung orang itu bisa mempengaruhi pekerjaan yang kita lakukan.
Hal terbaik yang harus kita lakukan adalah dengan melepaskan rasa benci itu. Belajarlah menjadi seorang pemaaf. Pada akhirnya, kamu akan benar-benar terlepas dari segala kekhawatiran dan hidupmu akan terasa lebih ringan.