Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribunners
Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.


Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Tribunners / Citizen Journalism

Cara Pemprov DKI Tertibkan Warga Bukit Duri Dinilai Sama Seperti Orde Baru

Tindakan Pemprov DKI Jakarta itu sangat bertentangan dengan semangat reformasi yang justru ingin meninggalkan warisan cara-cara fasis militeris Orde

zoom-in Cara Pemprov DKI Tertibkan Warga Bukit Duri Dinilai Sama Seperti Orde Baru
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Alat berat merobohkan bangunan rumah di bantaran Sungai Ciliwung, Kampung Melayu Kecil, Bukit Duri, Jakarta Selatan, Selasa (12/1/2016). Sebanyak 80 rumah dari tiga RT dirobohkan Pemprov DKI Jakarta untuk proyek normalisasi Sungai Ciliwung, sedangkan warga penghuninya sudah direlokasi ke Rusun Cipinang Besar Selatan (Cibesel), Jakarta Timur. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Dia menjelaskan bahwa cara tersebut adalah dengan melibatkan warga secara aktif dan partisipatif.

Warga bisa diajak terlibat dalam proses merekayasa akibat banjir secara aktif, misalnya dengan pola kampung susun yang digagas oleh komunitas Ciliwung Merdeka di Kampung Pulo.

Di sana mereka bisa terlibat secara aktif, dalam hal mengantisipasi dan merekayasa akibat banjir, karena pada prinsipnya mereka ujung tombak penanganan di lapangan.

"Cara ini memang memakan waktu, namun lebih baik daripada menghidupkan lagi cara-cara Orde Baru dalam mengatasi persoalan warga miskin kota," ujarnya.

Contoh berikutnya, lanjut Marco, pada 7 Oktober 2007, DPRD Provinsi Jawa Timur mengesahkan sebuah peraturan yang sangat partisipatif dan pro rakyat, yaitu Perda Nomor 9 Tahun 2007 tentang Penataan Permukiman Stren Kali Surabaya, yang intinya memperbolehkan warga tetap tinggal di permukiman terbatas di Stren Kali, dengan melakukan penataan kampung.

Menurutnya, pembangunan kota ke depan harus dilakukan bersama-sama komunitas warga.

"Pembangunan itu berarti mengorganisasi komunitas warga untuk berpartisipasi secara aktif bukan menyingkirkan mereka, apalagi dengan kekerasan," katanya.

Berita Rekomendasi

"Tanpa pengorganisasian masyarakat, pembangunan kota akan tercerabut dari akarnya dan melahirkan kota yang tak beradab."

Tribunners merupakan jurnalisme warga, dimana warga bisa mengirimkan hasil dari aktivitas jurnalistiknya ke Tribunnews, dengan mendaftar terlebih dahulu atau dikirim ke email redaksi@tribunnews.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas